TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadli Imran meresmikan CCTV No Blind Spot atau tanpa titik buta di Jakarta Barat, hari ini. Kamera pengintai tanpa titik buta itu akan meningkatkan pengamanan di kawasan rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta Barat.
CCTV No Blind Spot ini adalah program unggulan kepolisian yang memanfaatkan teknologi kamera pengintai CCTV di 120 titik yang terkoneksi ke server pusat komando di Polres Jakarta Barat. “Dalam situasi sekarang, teknologi harus menjadi bagian upaya untuk menciptakan rasa aman,” ujar Kapolda Metro Jaya di Polres Jakarta Barat, Senin 21 Desember 2020.
Kamera pengintai CCTV tersebut merupakan bentuk partisipasi dari masyarakat dan perusahaan serta instansi yang memerlukan pengawasan terhadap obyek vital.
Data dari ratusan kamera yang ditempatkan pada sudut yang tak terlihat itu akan terkoneksi dengan pusat komando Polres Jakarta Barat. Data ini akan memudahkan kinerja anggota kepolisian di lapangan.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru menyebut 15 kamera pengintai CCTV di tiap kecamatan di lokasi strategis telah terkoneksi dengan pusat komando.
Baca juga: Penembakan Laskar FPI, Jasa Marga: CCTV Berfungsi tapi Pengiriman Data Terganggu
Jumlah kamera pengintai atau CCTV yang aktif akan dioptimalkan kembali sebanyak 19.942 unit untuk memaksimalkan patroli modern. “Ke depan kita harapkan program ini bisa kita gunakan untuk berbagai kepentingan hukum. Ini adalah kerja fungsi linmas dan kinerja para Babinkamtibmas, dengan menggandeng Babinsa Kodim 0503/JB, dan kelurahan setempat,” ujar Audie.