TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyebut video viral terkait bantuan sosial atau bansos dari pemerintah yang dilaporkan kedaluwarsa di gudang Kawasan Industri Pulogadung sebagai kabar bohong alias hoaks.
"Informasi jika barang itu kedaluwarsa, sama sekali tidak benar," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung Inspektur Satu Stevanus Leonard Johannes di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Kesimpulan itu didapat polisi setelah jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang berasal dari pemilik, pegawai, dan petugas keamanan gudang.
Dari rangkaian pemeriksaan keterangan saksi dan lokasi kejadian selama dua hari sejak tayangan video tersebut viral, Senin, 21 Desember 2020, polisi memastikan bahwa barang itu tidak ada yang kedaluwarsa.
Hasil keterangan saksi pun, kata dia, mengungkapkan bahwa 40 ribu karung masing-masing berisi beras sepuluh kilogram, mie instan sepuluh bungkus, sarden kecil sembilan kaleng, minyak goreng dua liter serta saus sambal satu botol tidak ada satupun yang kedaluwarsa.
Produk tersebut saat ini tersimpan di gudang milik perusahaan PT Galasari Gunung Sejahtera di Jalan Pulo Buaran II Blok N1-N3, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
"Setelah kami cek, kami undang pemiliknya, karyawan dan sekuriti, ternyata ini barang yang batal dijadikan bansos, sehingga harus dijual ke pedagang supaya tidak rugi," katanya.
Stevanus mengatakan, barang tersebut sudah ada yang membeli dari kalangan pengusaha sembako.
"Soal penumpukan itu sebenarnya sudah ada pembeli, mau dibayar per 10 ribu paket," katanya.
Terkait pelaku penyebaran video bohong tersebut, polisi akan melakukan pemanggilan dan meminta keterangan yang bersangkutan apabila muncul laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
"Kalau ada laporan dari yang dirugikan, kami pasti panggil penyebar videonya untuk dimintai keterangan," katanya.
Perkembangan penyelidikan kami, pertama datangi TKP terkait video yang beredar dan broadcast Whatsapp terkait banyaknya paket sembako di suatu gudang dinyatakan sudah lama dan ada yang bilang itu barang kedaluwarsa.
Ternyata setelah diselidiki polisi, tak ada satu pun dari 40 ribu barang itu yang kadaluwarsa.
Sebelumnya, tersebar informasi seputar barang bansos yang terbengkalai itu beredar melalui rekaman video berdurasi 12 detik melalui media sosial.
Dalam rekaman itu tampak ribuan karung bercorak merah dan putih menumpuk hingga memenuhi setiap sudut bangunan gudang dengan luas ruangan sekitar 400 meter persegi.