TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan empat legislator Kebon Sirih menjalani isolasi karena positif Covid-19. “Ada yang bergejala dan OTG (orang tanpa gejala), mereka menjalani isolasi mandiri dan ada yang dirawat di rumah sakit,” kata Mujiyono saat dihubungi, Selasa, 22 Desember 2020.
Mujiyono menuturkan sejak awal pandemi sampai sekarang anggota dewan yang telah terinfeksi Covid-19 sebanyak enam orang. Menurut dia, legislator memang rentan tertular karena sering berinteraksi dengan banyak orang. “Anggota dewan yang terinfeksi ada dari beberapa fraksi,” ujarnya.
Politikus Demokrat itu menuturkan penularan Covid-19 di Ibu Kota semakin mengkhawatirkan. Hingga hari ini rasio positif penularan Covid-19 nyaris menyentuh angka 10 persen. Jika tidak segera diambil langkah pengetatan, Mujiyono khawatir penularan wabah ini semakin sulit dikendalikan. “Saya menyarankan Gubernur Anies segera menarik rem darurat kembali,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) pasien Covid-19 terus melonjak sebulan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menuturkan berdasarkan data per 20 Desember 2020, dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah ditempati sebanyak 5.691 pasien.
"Artinya kapasitasnya sudah mencapai 85 persen. Begitu juga kondisi ruang ICU tempat tidurnya sudah terisi 722 dari 907 sehingga persentasinya 80 persen terpakai," kata Widyastuti melalui keterangan tertulisnya, Senin, 21 Desember 2020. Adapun total rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota mencapai 98 rumah sakit.
Melalui Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU. Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta khususnya RSUD.
"Peningkatan kapasitas fasilitas ini pula diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Transisi hingga 3 Januari mendatang. Perpanjangan pembatasan sosial masa transisi dilakukan karena kasus positif Covid-19 masih tinggi sekaligus langkah antisipasi lonjakan kasus akibat libur Natal dan tahun baru.
"Kami mengimbau warga tetap berkegiatan di rumah," kata Anies melalui keterangan tertulisnya. Anies mengimbau warganya menunda berlibur keluar. Khususnya, kata Anies, bagi para keluarga karena klaster keluarga saat ini mendominasi kasus positif Covid-19.
Klaster keluarga dan perkantoran masih menjadi dua klaster terbesar yang menyumbang penambahan kasus Cobid-19 di Jakarta. Per 7-13 Desember 2020 terdapat penambahan jumlah positif sebesar 3.821 kasus pada klaster keluarga dan 313 kasus pada klaster perkantoran.
"Sehingga mobilitas penduduk pada libur akhir tahun akan sangat menentukan pertambahan kasus positif, khususnya pada klaster yang mendominasi," ujarnya.