TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Pelaksana Tempat Pemakaman Umum atau TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi mengatakan lahan pemakaman masih cukup untk menampung penguburan jenazah Covid-19 hingga tahun depan.
"Ketersediaan lahan di Tegal Alur masih mencukupi meski telah terjadi peningkatan jumlah jenazah yang masuk saat ini," kata Wawin saat dihubungi, Selasa, 29 Desember 2020.
Baca Juga: Penuh, DKI Izinkan Jenazah Covid-19 Dimakamkan di Luar TPU Khusus
Sejak sepekan terakhir, kata dia, jenazah yang masuk dengan protokol Covid-19 meningkat menjadi sekitar 40-50 jenazah per hari. Petugas pun menyiasati lonjakan jenazah yang masuk dengan membagi 70 petugas ke dalam beberapa jadwal. "Mereka sekarang harus bekerja lebih keras dan kami harus atur jadwal dengan baik agar tidak kelelahan," ujarnya.
Petugas pemakaman, kata dia, kini bisa memakamkan jenazah Covid-19 hingga pukul 22.00. Jika ada jenazah yang mau diantar lewat jam 22.00, kata dia, Dinas Pertamanan akan meminta agar almarhum dikirim esok paginya. "Petugas membutuhkan waktu istirahat juga.
Wawin mengatakan lonjakan jenazah yang masuk sepekan terakhir tergolong tinggi. Sebab, lonjakan sepekan terakhir ini telah melampaui rekor pemakaman setelah TPU Pondok Rangon penuh dan tidak lagi menerima jenazah dengan protokol Covid-19.
Saat Pondok Rangon tidak terima jenazah Covid-19 sejak 13 November 2020 lalu, kata dia, Tegak Alur bisa menerima 25-35 jenazah. "Tapi sepekan terakhir lonjakannya cukup tinggi di luar perkiraan kami. Bahkan Senin kemarin terjadi rekor dalam sehari ada 52 jenazah yang masuk dengan pemakaman protokol Covid-19."
Ia berharap masyarakat bisa meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan, untuk mencegah penularan Covid-19. Sebabnya, kata dia, jumlah pemakaman terus meningkat, bukannya menurun. "Kami berharapnya menurun, tapi saat ini meningkat."
Peningkatan jumlah jenazah yang masuk, kata dia, telah diantisipasi Pemerintah DKI dengan menambah luas lahan pemakaman. "Sejauh ini lahan sudah ditambah dan siap untuk menampung jenazah. Tapi ini sesuatu yang kami tidak inginkan untuk terus menambah lahan."