TEMPO.CO, Jakarta -Taman Margasatwa Ragunan tutup mulai Rabu, 30 Desember 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.
Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan, Ketut Widarsana, mengatakan salah satu alasan penutupan itu adalah perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
“Masa-masa ini perkembangan Covid-19 mengalami peningkatan drastis. Mungkin itu yang menjadi salah satu pertimbangan pimpinan,” kata dia saat Tempo hubungi lewat sambungan telepon pada Selasa, 29 Desember 2020.
Baca juga : 50 RPTRA di DKI Jakarta Ditutup Selama Libur Akhir Tahun
Menurut Ketut, belum ada informasi kapan Taman Margasatwa Ragunan akan kembali dibuka. Selama ditutup, kata dia, petugas taman margasatwa itu akan tetap masuk. Terutama, kata dia, karyawan yang bertugas merawat hewan serta fasilitas. “Paling petugas loket yang tidak melayani pengunjung,” tutur dia.
Sebelumnya, Kebun Binatang Ragunan tutup pada Hari Raya Natal, 25 Desember 2020, dan Tahun Baru, 1 Januari 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang tempat wisata hingga hotel dan restoran untuk membuat kegiatan perayaan malam tahun baru yang menciptakan kerumunan.
Larangan itu tertuang dalam surat edaran operasional industri pariwisata menghadapi malam pergantian tahun baru 2021 yang dikeluarkan Dinas Parekraf DKI Jakarta. Surat edaran nomor 400/SE/2200 itu berisi tentang tertib operasional usaha pariwisata pada pergantian malam tahun baru 2020-2021 sesuai dengan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB masa transisi di DKI Jakarta.
Seluruh usaha pariwisata diminta menaati ketentuan jam operasional sesuai ketentuan selama PSBB Transisi, yaitu tutup pukul 21.00. DKI melarang ada tempat wisata maupun hotel dan restoran yang buka atau menggelar kegiatan hingga pukul 00.00 pada perayaan malam tahun baru. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut akan menindak tegas sesuai ketentuan apabila terjadi pelanggaran protokol kesehatan
Adapun kondisi penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota beberapa hari ke belakang memang meningkat tajam. Pada Rabu, 23 Desember 2020 Dinas Kesehatan DKI mencatat ada penambahan sebesar 1.954 kasus konfirmasi positif Covid-19. Sehari setelahnya, Kamis, 24 Desember 2020, penambahan kasus Covid-19 harian di Jakarta tercatat sebanyak 1.933 kasus.
Adapun pada Jumat, 25 Desember 2020, penambahan kasus Covid-19 harian di Ibu Kota 2.096 kasus. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria salah satu alasan lonjakan tersebut adalah peningkatan kapasitas tes Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh Dinas Kesehatan. Selain itu, ada akumulasi data dari laboratorium, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta yang baru dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
ADAM PRIREZA