TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha akan menaikkan harga tempe dan tahu mulai Senin, 4 Januari 2021 setelah selesai mogok produksi. Sejak 1 hingga 3 Januari, pengusaha tahu dan tempe di Jakarta dan Jawa Barat mogok produksi karena kenaikan harga bahan baku kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.
"Kita bakal naikin harga. Tapi belum ada kesepakatan dengan pengusaha-pengusaha lain di daerah sini," kata Yono, pengusaha tahu di Jalan Mampang Prapatan XIII, Jakarta Selatan, Sabtu, 2 Januari 2021.
Yono berencana berkoordinasi dengan 5 produsen tahu yang ada di Mampang Prapatan XII untuk memutuskan nominal kenaikan harga tahu dan tempe yang dijual ke pedagang pasar. Dari perkiraannya, harga tahu akan dinaikkan Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per papan. Sebelum ada kenaikan herga kedelai, kata dia, satu papan cetak tahu biasa dijual Rp 23 ribu ke pedagang.
"Naik Rp 3 ribu saja ini mau nggak pedagang? Karena pedagang kan maunya murah," kata Yono.
Pria 51 tahun itu mengatakan harga kedelai sudah naik menjadi Rp 9.200 sejak dua minggu lalu. Dia mengaku tidak mengetahui persis latar belakang kenaikan harga kedelai asal Amerika Serikat tersebut.
"Tapi kata distributor, kargonya lagi susah," kata Yono.
Baca juga: Pengusaha Tahu dan Tempe DKI Mogok Produksi Mulai Hari Ini
Pengusaha tempe di Mampam Prapatan XIII, Yunan juga melakukan mogok produksi sejak 1 hingga 3 Januari. Pria 30 tahun itu juga berencana memulai jualan tempe pada Senin mendatang. Namun, Yunan memiliki opsi selain menaikkan harga tempenya ke pasar. "Kalau nggak dinaikin, ya barangnya dikecilin," kata dia.