TEMPO.CO, Jakarta -Dua pekan dilantik menjadi Menteri Sosial Tri Rismaharini atau lebih dikenal Risma sudah menuai banyak sorotan.
Musababnya ialah aksi blusukan Wali Kota Surabaya itu ke sejumlah kawasan kumuh di DKI Jakarta dan menemui para tunawisma.
Aksi ini tak pelak dianggap sebagai upaya promosi Risma menjadi calon gubernur DKI pada Pemilihan Kepala Daerah 2022 mendatang.
"Bisa saja Risma sedang dipromosikan atau diproyeksikan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta jika undang-undang direvisi dan pilkada dilaksanakan di 2022," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin pada Jumat, 1 Januari 2021.
Aksi blusukan ini direspons oleh sejumlah pejabat pemerintah DKI, mulai dari anggota DPRD hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Berikut sejumlah fakta blusukan Risma di Ibu Kota.
1. Inspeksi Kolong Jembatan hingga Jalan Protokol
Risma meninjau kolong jembatan yang menjadi tempat tinggal tunawisma di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Desember 2020. Teranyar, Risma berkeliling Jalan Sudirman-Thamrin dan menemukan sejumlah gelandangan di jalan protokol ini. Informasi blusukan di Jalan Sudirman-Thamrin ini diunggah oleh akun Instagram PDI Perjuangan.
Kepada tunawisma yang ditemuinya, Risma menawarkan relokasi untuk tinggal di penampungan Kementerian Sosial atau pulang ke kampung halamannya. Adapun kepada para pemulung, Risma juga menawarkan program pelatihan.
Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin, pemerintah DKI sudah sering menawarkan relokasi ke rumah susun. Namun para tunawisma yang tinggal di kolong jembatan itu tak mau karena sudah lama tinggal di sana dan lebih mudah mencari uang.
Ngapuli juga menyebut DKI sudah menerapkan program pelatihan itu. Namun menurut dia, beberapa tunawisma justru kembali memulung setelah mendapat pelatihan.
"Selama ini juga kami sudah melakukan itu, kami latih, ada yang balik lagi menjadi pemulung. Memang mentalitas mereka yang sulit untuk diubah," kata dia saat dihubungi, Selasa, 5 Januari 2021.
2. Diminta Benahi Data Sosial
Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyarankan Risma membagi tugas dengan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam menyelesaikan masalah sosial di Ibu Kota. Menurut Nirwono, Risma tidak perlu melakukan blusukan ke kawasan kumuh di DKI Jakarta.
Baca juga : Risma Mau Latih Gelandangan, Sudin Sosial Jakpus: Balik Lagi Jadi Pemulung
"Harus dibagi dengan jelas mana yang menjadi tugas Pemprov DKI dan mana yang menjadi tugas utama Mensos yang fokusnya se-Indonesia," ujar Nirwono melalui pesan singkatnya, Jumat, 1 Januari 2021.
Sebagai menteri, kata Nirwono, Wali Kota Surabaya itu, semestinya berfokus pada penyelesaian masalah sosial di perkotaan seluruh Indonesia. Nirwono menyarankan Risma bekerja untuk memverifikasi data penduduk miskin dan pengangguran secara akurat.
Pandemi Covid-19 ini, kata dia, berpotensi menimbulkan lonjakan penduduk miskin dan pengangguran. Dengan pencatatan yang baik maka diharapkan bantuan tunai yang bakal diberikan pemerintah tepat sasaran. "Terobosan program bansos, tidak sekadar mentransfer uang ke masyarakat saja, tapi bagaimana program ketahanan keluarga selama pandemi terbangun."
3. Pembelaan PDIP
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto membela Risma atas aktivitas blusukan itu. Menurut Hasto, blusukan itu adalah karakter Risma yang memang kerap menemui masyarakat.
"Karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin, yang terpinggirkan, yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari 2021.
Hasto mengklaim apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan bahwa wong cilik dan rakyat Marhaen tidak akan lagi merasa tertinggalkan karena hadirnya pemimpin yang menyatu dengan rakyat. Ia menyinggung semangat para pendiri bangsa sejak awal konstitusi dirancang. Mereka, kata Hasto, menegaskan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Selain itu, ujar Hasto, tradisi blusukan ini pun dilakukan Presiden Joko Widodo sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta. "Sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," ucap Hasto. Dia mengimbuhkan, blusukan itu tak hanya dilakukan Risma di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah lain.
4. Tanggapan Wakil Gubernur Riza Patria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai wajar Risma melakukan blusukan di sejumlah kawasan kumuh Ibu Kota. "Mensos blusukan memang baik. Penting melihat langsung. Kami hormati. Silakan Mensos punya cara dan metode mengatasi kemiskinan di Indonesia," kata Riza kepada wartawan pada Senin, 4 Januari 2021.
Meski begitu, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan. Selain itu, Riza mengatakan Pemprov tak pernah melarang warga untuk datang dan menetap di Jakarta dalam rangka urusan pekerjaan. "Tapi kemudian kalau datang ke Jakarta tidak ada pekerjaan, kami minta lebih baik di kampung masing-masing. Jangan ujug-ujug ke Jakarta tapi tidak jelas urusannya," ucap Riza.
Wagub DKI Riza mengatakan permasalahan tunawisma yang tinggal di kolong jembatan tak hanya terjadi di Jakarta, namun di seluruh Indonesia. Riza memastikan Pemprov DKI memiliki sejumlah program untuk mengatasi permasalahan sosial, terlebih di masa pandemi Covid-19.
Riza mencontohkan kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang langsung memberikan bantuan sosial di bulan Maret saat Ibu Kota pertama kali dilanda Covid-19.
Politikus Partai Gerindra itu juga mencontohkan langkah menteri lain, misalnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang membantu Jakarta mengatasi permasalahan banjir. "Semua kementerian begitu berpikirnya komprehensif. Saya yakin Bu Risma juga berpikir begitu. Pasti Bu Risma enggak mikirin Jakarta saja, tetapi juga provinsi lain yang lebih membutuhkan," tutur Riza.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | IMAM HAMDI | LANI DIANA | ADAM PRIREZA