TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengatakan kliennya mengalami sesak napas di rumah tahanan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sejak 1 Januari 2021. Pada saat itu petugas Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya segera memberikan perawatan berupa bantuan tabung oksigen kepada Rizieq Shihab.
"Sempat sesak saja 1 januari 2021, akan tetapi berkat penanganan baik dari Tahti Polda Metro Jaya dan Dokkes, sehingga beliau segera dapat ditangani kesehatannya dengan baik," ujar Aziz saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Januari 2021.
Aziz mengatakan sampai saat ini pihak dokter terus memantau kondisi kesehatan Rizieq Shihab di dalam tahanan. Walaupun sedang sakit, Aziz mengatakan pihaknya belum berencana mengajukan permohonan pemindahan pimpinan FPI itu ke ruang perawatan atau penangguhan penahanan.
Kabar Rizieq Shihab sakit pertama kali dikabarkan oleh Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Rahmat. Namun ia membantah informasi yang menyebutkan tidak menyediakan perawatan medis kepada Rizieq Shihab selama menjalani penahanan di rumah tahanan (Rutan).
"Pada saat malam Tahun Baru anggota kan kontrol, dia bilang tidak enak badan, terus dipanggilkan dokter. Sama dokter diperiksa terus dia bilang agak sesak napas, sama dokter diberi oksigen, dia tidak mau. Dia minta oksigen dari rumah," kata Rahmat saat dihubungi, Kamis 7 Januari 2021.
Rahmat menambahkan jajaran Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya selalu memberikan fasilitas terbaik tidak hanya bagi Rizieq Shihab tapi juga seluruh tahanan yang dititipkan di direktoratnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Beri Perawatan Medis untuk Rizieq Shihab, tapi Ditolak
Petugas kesehatan kepolisian pun terus melakukan pengecekan kesehatan rutin setiap hari kepada para tahanan, termasuk Rizieq Shihab. Selain itu juga ada tim dokter yang siaga selama 24 jam untuk para tahanan. "Saya punya tahanan banyak, lebih dari 1.000. Putar anggota tiap hari itu, yang sakit mana, yang berobat ke rumah sakit mana, yang perlu didatangi dokter mana. Dokternya kan ada yang piket 24 jam," ujar Rahmat.