TEMPO.CO, Jakarta -Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Rasman mengatakan upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak akan dilakukan 24 jam.
Kapal-kapal dan personel masih berada di tengah laut hingga malam ini untuk melakukan pencarian.
"Hanya mungkin yang dibatasi itu penyelaman di bawah air, dengan kondisi gelap, saya pikir tidak efektif untuk melakukan pencarian di malam hari," kata Rasman di Jakarta International Container Terminal atau JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad, 10 Januari 2021.
Baca juga : Keluarga Pilot Sriwijaya Air SJ 182: Ada Hal Aneh Sebelum Kapten Afwan Berangkat
Rasman mengatakan kapal yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi bawah laut hingga saat ini masih beraktivitas. Walau begitu, Rasman mengatakan petugas di lapangan juga akan menyesuaikan kondisi alam.
"Mudah-mudahan H+3 besok Senin, kami bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin," kata dia.
Rasman mengatakan total ada 100 kapal baik skala besar maupun kecil yang dioperasikan dalam pencarian Sriwijaya Air SJ 182 ini. Sedangkan jumlah orang yang mendaftarkan diri untuk membantu proses evakuasi ini mencapai 2.123.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2020. Pesawat Boeing 737-500 itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng untuk menuju Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak beberapa menit setelahnya.
M YUSUF MANURUNG