Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sriwijaya Air Jatuh, Begini Kesaksian Warga Pulau Lancang

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Benda yang diduga serpihan pesawat Sriwijaya Air yang ditemukam di kepulauan Seribu, Jakarta, 9 Januari 2021. Dari informasi yang beredar, pesawat Sriwijaya Air tersebut jatuh di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Istimewa
Benda yang diduga serpihan pesawat Sriwijaya Air yang ditemukam di kepulauan Seribu, Jakarta, 9 Januari 2021. Dari informasi yang beredar, pesawat Sriwijaya Air tersebut jatuh di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di gugusan Kepulauan Seribu, Utara Jakarta, pada Sabtu 9 Januari 2020. Sejumlah warga menyebutkan bahwa suarat jatuhnya pesawat tersebut menggelegar hingga menggetarkan rumah mereka.

Junaenah, warga Pulau Lancang menyatakan mendengar suara menggelegar sekitar pukul 14.40 WIB. Saat itu dirinya tengah berada di dalam rumah karena hujan lebat terus mengguyur.

"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara 'duar' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah kepada Antara, Ahad petang 10 Januari 2020.

Menurut Junaenah, kala itu, kebanyakan warga Pulau Lancang berada di dalam rumah untuk berlindung dari hujan. Namun, ada pula yang ppergi melaut mencari rajungan.

"Pas dengar saya kaget,'Ya Allah, suara apa itu,' karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata perempuan berusia 40 tahun yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Warga Pulau Lancang baru menduga bahwa suara tersebut berasal dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada pukul 16.00 WIB. Saat itu Kementerian Perhubungan menginformasikan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Dugaan mereka semakin kuat setelah mendengar cerita dari warga lainnya yang baru pulang dari melaut. Menurut para nelayan, suara menggelegar itu berasal dari sebuah pesawat yang mengalami kejadian nahas jatuh di antara tempat mereka dengan Pulau Laki yang tak berpenghuni.

"Nelayan yang baru pulang mengabari bahwa di sana (perairan Pulau Lancang-Pulau Laki) ada pesawat yang jatuh. Saya langsung ingat oh mungkin itu yang siang tadi (saat hujan) saya kira petir sangat besar," ucap Marsu, Ketua RT 001/RW 001 Pulau Lancang.

Tak lama berselang, cerita Marsu, banyak warga Pulau Lancang yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban.

"Akhirnya pihak berwenang di sini berinisiatif untuk mengumpulkan warga dan melakukan pencarian sebisanya sampai dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB," ucap Marsu.

Nelayan yang dimaksud Marsu tak lain adalah Hendrik Mulyadi. Dia mengaku berada tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu. Saat itu Hendrik bersama dua rekannya tengan mencari rajungan di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa," kata pria 30 tahun itu dalam perbincangannya dengan Antara di lokasi.

Setelah rangkaian kejadian yang berlangsung di bawah dua menit tersebut, Hendrik mengaku tidak bisa melakukan apa-apa selain bertanya-tanya ada apa gerangan yang terjadi dan sempat mengira itu adalah bom yang jatuh dan meledak.

Dia tak menyangka itu adalah sebuah pesawat karena tak mendengar suara mesin sebelum terjadinya dentuman keras itu. Dia juga menyatakan tak melihat ada kobaran api,

"Suara mesin tidak ada. Terus saat kejadian tidak kelihatan ada api, hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar," katanya.

Meski tidak mengalami cedera dan kapalnya tidak mengalami kerusakan, Hendrik mengaku masih terguncang, hingga tidak enak makan dan tidur sampai tak sanggup bekerja mencari rajungan seperti sedia kala.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC jatuh dari ketinggian sekitar 11 ribu kaki. Pesawat diduga

Pesawat berjenis Boeing 737-500 tersebut sempat diundur keberangkatannya karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Tim SAR gabungan hingga Ahad malam 10 Januari 2021 masih terus melakukan upaya pencarian korban di lokasi jatuhnya pesawat. Setidaknya 10 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban telah ditemukan.

Mereka juga menyatakan telah menemukan lokasi Black Box Sriwijaya Air yang bisa mengungkap misteri jatuhnya pesawat tersebut. Namun hingga malam ini Black Box tersebut masih belum dapat ditemukan dan diangkat ke permukaan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penumpang Batik Air Perusak Jendela Terancam Denda Rp 2,5 M, Tunjangan Pegawai IKN Rp 98 Juta

14 Juli 2023

Batik Air. Dok. Lion Group
Terkini: Penumpang Batik Air Perusak Jendela Terancam Denda Rp 2,5 M, Tunjangan Pegawai IKN Rp 98 Juta

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Jumat siang, 14 Juli 2023 dimulai dari penumpang penerbangan Batik Air yang merusak lapisan mika penutup.


Terpopuler: Ulah Penumpang Pesawat Batik Air, Tunjangan Kinerja Sekretaris Otorita IKN Tembus Rp 98 Juta

14 Juli 2023

Batik Air. Dok. Lion Group
Terpopuler: Ulah Penumpang Pesawat Batik Air, Tunjangan Kinerja Sekretaris Otorita IKN Tembus Rp 98 Juta

Berita terpopuler bisnis pada 13 Juli 2023 dimulai dari ulah penumpang Batik Air yang membuat pesawat kembali ke Bandara setelah 30 menit mengudara.


Terkini Bisnis: IHSG Ditutup di Zona Hijau, Kata Moeldoko Soal Kenaikan Harga Pangan

13 Juli 2023

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Terkini Bisnis: IHSG Ditutup di Zona Hijau, Kata Moeldoko Soal Kenaikan Harga Pangan

IHSG berhasil bangkit dan tembus ke zona hijau di sesi kedua hari ini, sebelum menutup sesi di level 6.810.2 naik 0,02 persen.


Terkini: Kreditor Sriwijaya Air Setujui Proposal Perdamaian, Cerita Dirut KAI saat Pendaftaran Naik LRT Jabodebek

13 Juli 2023

Pesawat Sriwijaya Air. Dok. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Terkini: Kreditor Sriwijaya Air Setujui Proposal Perdamaian, Cerita Dirut KAI saat Pendaftaran Naik LRT Jabodebek

Sriwijaya Air menjalani sidang putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu 12 Juli 2023.


Hasil Sidang PKPU Sriwijaya Air: Kreditor Setujui Proposal Perdamaian

13 Juli 2023

Maskapai Sriwijaya Air menunda sementara penerbangan tujuan Manokwari mulai 30 Juli. Foto: Dok. Sriwijaya Air
Hasil Sidang PKPU Sriwijaya Air: Kreditor Setujui Proposal Perdamaian

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menjalani sidang putusan PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 12 Juli 2023.


Maskapai Penerbangan Sama Beda Kelas: Ada Lion Air dan Batik Air, Garuda Indonesia dan Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air

11 Maret 2023

Pesawat Batik Air dan Lion Air. TEMPO/Imam Sukamto
Maskapai Penerbangan Sama Beda Kelas: Ada Lion Air dan Batik Air, Garuda Indonesia dan Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air

Jangan bingung, terdapat maskapai penerbangan sama tapi beda kelas, Batik Air dan Lion Air, Garuda Indonesia dan Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air.


BCA Tebar Promo di Zalora, Sociolla, Sayurbox, Sriwijaya Air, hingga Tiket.com

22 Februari 2023

Diskon pada ulang tahun BCA.
BCA Tebar Promo di Zalora, Sociolla, Sayurbox, Sriwijaya Air, hingga Tiket.com

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA merayakan hari ulang tahunnya ke-66 dengan menebar promo di Zalora, Sociolla, Sayurbox, hingga Tiket.com.


Hari Ini 2 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Renggut 62 Korban Jiwa

11 Januari 2023

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air SJ182. Instagram Angkie Yudistia
Hari Ini 2 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Renggut 62 Korban Jiwa

Awal tahun penuh duka 2 tahun lalu bagi keluarga penumpang dan kru Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang mengalami kecelakaan. 62 korban tewas.


KNKT Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 , Ada 6 Penyebab

10 November 2022

KNKT Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 , Ada 6 Penyebab

KNKT melihat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terjadi karena masalah sistem autothrottle.


27 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182 Belum Terima Kompensasi, Ini Kilas Balik Kecelakaannya

4 November 2022

Tim SAR gabungan memindahkan kantong berisi serpihan pesawat  Sriwijaya Air SJ-182 di Posko Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 14 Januari 2021. Tim SAR gabungan menyerahkan temuan serpihan pesawat dan kantong jenazah dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. Temuan itu di serahkan ke Posko JICT, Jakarta Utara dari kapal Basarnas dan kapal Polairut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
27 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182 Belum Terima Kompensasi, Ini Kilas Balik Kecelakaannya

Dari 62 korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, 27 anggota keluarga belum menerima kompensasi. Berikut kilas balik serta penyebab kecelakaan.