TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Umar Shahab mengatakan belum ada bagian tubuh dari penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang teridentifikasi. Hingga kemarin malam, Ahad, 10 Januari 2021, Basarnas telah menyerahkan sepuluh kantong berisi bagian tubuh diduga penumpang Sriwijaya kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Belum ada yang teridentifikasi," kata Umar saat dikonfirmasi, Senin, 11 Januari 2021.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus berujar upaya identifikasi berupa tes deoksiribonukleat (DNA) membutuhkan kehadiran keluarga dekat korban. Keluarga yang dimaksud, kata Yusri, harus memiliki hubungan darah. Namun, para keluarga korban yang datang ke posko DVI di Rumah Sakit Polri Kramatjati masih tergolong kerabat jauh.
Baca juga: Riza Patria Tinjau Lokasi Diduga Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
"Yang datang adalah pamannya, keponakan, tetangganya, jadi nggak bisa. Tapi kami sudah sampaikan supaya yang datang ini orang yang segaris lurus," kata Yusri di Jakarta International Container Terminal atau JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad, 10 Januari 2021.
Hasil pencarian pesawat dan penumpang Sriwijaya Air SJ182 per Ahad, 10 Januari 2020 hingga pukul 19.20 tidak hanya menemukan sepuluh kantong berisi bagian tubuh. Basarnas juga mendapatkan sepuluh kantong berisi serpihan pesawat. Selain itu, ada 16 potongan besar dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang juga ditemukan.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2020. Pesawat Boeing 737-500 itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng untuk menuju Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak beberapa menit setelahnya.