TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, Depok dan Karawang sudah lima pekan berturut-turut masuk zona merah.
“Depok bagus penanganannya, tapi kasusnya memang tinggi,” kata dia, saat dihubungi, Tempo, Selasa, 12 Januari 2021.
Daud mengatakan, Depok misalnya terhitung tinggi angka pelacakan kasusnya, termasuk angka pengetesan tes usap PCR untuk Covid-19. “Upaya sudah banyak yang dilakukan Satgas Kota Depok, tapi kasusnya memang tinggi,” kata dia.
Depok saat ini diminta meningkatkan operasi yustisi untuk mencegah kerumunan. Depok juga diminta menggencarkan kembali komunikasi publik untuk mengkampanyekan 3M.
Baca juga: PSBB Ketat, Disnaker DKI Langsung Segel Perusahaan Pelanggar Protokol Kesehatan
“Kalau melihat pertumbuhan kasus Covid sekarang, komunikasi publik harus diperkuat. Bagaimana caranya agar bisa menyadarkan masyarakat untuk betul-betul taat dengan 3M, dan kalau perlu ditambah dengan 2M lagi yakni menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas kita,” kata Daud.
Daud mengatakan, tidak ada cara lain menangani Covid selain dengan 3M dan 3T. “Kita kadang-kadang lupa jaga jarak, menghindari kerumunan. Kalau mau mengurangi risiko, batasi mobilitas kita,” kata dia.
Daud mengatakan, Depok juga saat ini termasuk satu daerah yang wajib menjalani PSBB proporsional, pengetatan pembatasan mengikuti Instruksi Mendagri nomor 1 tahun 2021. “Dari provinsi belum turun tim khusus, tapi kami kuatkan lagi koordinasi. Kami sedang melihat perkembangan penanganan Depok,” kata dia.
Daud mengatakan, tingginya kasus Covid-19 di Depok juga ditunjukkan dengan keterisian rumah sakit rujukan. “Depok sudah lebih dari 90 persen BOR-nya,” kata dia.
Depok termasuk daerah pertama yang membuka rumah sakit darurat. “Kami sudah buka duluan di Wisma Makara UI, tapi ternyata masih penuh juga. Kadang-kadang juga dibawa ke Wisma Atlet (pasien Covid dari Depok),” kata Daud.
Daud mengatakan, penambahan rumah sakit darurat juga tengah diupayakan pemerintah Jawa Barat, tapi bukan di Depok. Wisma Haji Bekasi misalnya, saat ini tengah dalam proses untuk difungsikan sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19 yang akan menangani pasien dari zona Bodebek. “Sekarang sedang dipersiapkan,” kata dia.
Daud mengatakan, berbeda dengan Karawang yang sama-sama diminta Siaga 1, klaster yang dominan di Depok adalah klaster keluarga. “Pertumbuhan kasus dua daerah itu hampir mirip. Tapi Karawang karena klaster industri,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, zona merah di Jawa Barat pekan ini ada 6 daerah. “Karawang masih zona merah, jadi ini sudah lima minggu beruturut-turut. Kami sudah menurunkan tim ke sana, mudah-mudahan secepatnya pulih. Zona merah sekarang ada di Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Karawang, kemudian Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” kata dia, di Bandung, Senin, 11 Januari 2021.