TEMPO.CO, Depok -Satuan Tugas Penanganan atau Satgas Covid-19 mengaku belum mengetahui tentang adanya warga Depok pasien Covid-19 yang meninggal akibat ditolak rumah sakit.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, pihaknya sedang mencari tahu tentang identitas penyintas Covid-19 tersebut.
“Sedang ditelusuri dulu,” singkat Dadang kepada Tempo, Sabtu 16 Januari 2021.
Dadang menyebut, justru mengetahui kejadian itu dari media massa, “Mohon dibantu data-data pasiennya siapa dan dimana, lalu RS nya mana saja,” kata Dadang.
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien Covid-19 asal Kota Depok, Jawa Barat, tak tertolong, pada 3 Januari lalu, setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan. Laporan ini diterima Lapor Covid-19 dari keluarganya.
“Pasien itu meninggal di taksi daring," kata relawan tim BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharani dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Januari 2021.
Tri mengatakan, saat itu pasien yang membutuhkan alat bantu napas ventilator itu sempat berkeliling ke 10 rumah sakit dalam keadaan sesak napas di dalam taksi daring. Namun, rumah sakit yang didatanginya menolak lantaran ruang ICU penuh.
Tri memperkirakan, pasien itu telah terinfeksi Covid-19 lebih dari delapan hari. Sayangnya, pasien tak mendapatkan pertolongan dini.
"Kalau orang Covid-19 sesak sudah (terpapar) hari ke berapa. Tidak mungkin terpapar hari pertama sesak," kata dokter ahli toksikologi terkait kasus pasien Covid-19 ini.
Baca juga : Polisi Tetapkan Dua Manager Waterboom Lippo Cikarang Jadi Tersangka
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA