TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang yang melanda kawasan Gunung Mas, Puncak, Bogor tak mempengaruhi ketinggian air di Bendung Katulampa.
Tinggi Muka Air atau TMA di bendung Katulampa, Kota Bogor pascameluapnya anak Sungai Ciliwung di Puncak, mentok di angka 80 centimeter atau siaga IV.
Kepala Sub Kordinator Bendungan Pintu Air Katulampa Bogor, Andi Sudirman, mengatakan hujan yang mengguyur sejak Selasa dini hari tidak menyebabkan meluapnya air Ciliwung. "Kami terus monitoring curah hujan, terutama di kawasan hulu karena intensitasnya sedang," kata Andi saat dikonfirmasi, Selasa 19 Januari 2021.
Baca juga: Banjir Bandang di Gunung Mas Puncak Bogor, BPBD DKI Antisipasi Banjir Kiriman
Andi mengatakan sejak pukul 03.00 dini hari TMA Katulampa sempat mencapai 80 cm, namun perlahan menyusut. Hingga pukul 07.00 WIB, terpantau debit air Ciliwung di Katulampa sudah di titik 40 cm dan bertahan hingga siang. Andi menyebut hingga pukul 14.20 dengan kondisi cuaca gerimis, tinggi muka air tercatat 40 cm dengan debit 2. 248 liter per detik. "Kami selalu pantau karena di sini ada alat ukur air, jadi situasi dan kondisi Ciliwung di Katulampa bisa di informasikan update," kata Andi.
Menurut Andi, dengan terpantaunya semua indikator tersebut, bisa dijadikan informasi sebagai bahan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat.
"Seperti halnya yang terjadi di hulu, kami bisa lihat lewat air yang sampai di Katulampa. Ini kan keruh, kemungkinan itu kita bisa prediksi adanya longsor tanah yang jatuh ke sungai," kata Andi.
Banjir bandang melanda kawasan perumahan di perkebunan teh Gunung Mas, Puncak, Bogor pada Selasa, 19 Januari 2021. Menurut Komandan Rayon Militer Cisarua Mayor Aris Nazarudin Latif, mengatakan sungai Cisampai yang merupakan anak Sungai Ciliwung meluap hingga menyebabkan banjir bandang di kawasan perumahan karyawan PTPN VIII Gunung Mas.