TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta dan sekitarnya sudah kolaps. "Sudah ada pasien yang meninggal sebelum bisa mendapatkan perawatan karena rumah sakit penuh, itu artinya fasilitas kesehatan kita sudah kolaps," kata Pandu saat dihubungi, Rabu, 20 Januari 2021.
Pandu menuturkan banyak rumah sakit rujukan yang telah melebihi kapasitas dalam menangani pasien Covid-19. Menurut dia, situasi itu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah karena berpotensi meningkatkan angka kematian imbas wabah ini.
Baca: Anies Baswedan: Kapasitas Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di DKI Sisa 13 Persen
"Kalau rumah sakit kolaps angka kematian bisa sangat tinggi." Ia khawatir dalam waktu dekat bakal semakin banyak cerita orang dengan gejala Covid-19 keburu meninggal sebelum mendapatkan perawatan.
Pandu menyarankan pemerintah segera menambah bangsal isolasi dan unit perawatan intensif atau ICU untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Mengutip situs corona.jakarta.go.id, Pemerintah DKI Jakarta telah memakamkan 12.638 jenazah dengan protokol penanganan Covid-19 hingga Selasa, 19 Januari 2021. Dari jumlah itu jenazah yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.836 orang.
Sedangkan jenazah lain yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 adalah pasien berstatus suspek sebanyak 2.311 orang, probable 5.333 orang dan discarded satu orang.