Kawasan permukiman di Gunung Mas wajib mewaspadai potensi banjir bandang tersebut. “Intinya kewaspadaan harus sudah dilakukan sejak dini, karena ada ancaman permanen. Artinya bahwa kejadian sekarang akan terus berulang selama musim hujan,” kata dia.
Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani mengatakan, lembaganya rutin mengirimkan pembaruan peta potensi gerakan tanah pada seluruh daerah di Indonesia. “Seharusnya sudah diketahui area mana saja yang memang mempunyai potensi longsor dan banjir bandang yang tinggi, menengah, dan rendah. Sebetulnya sudah ada, harusnya ini dijadikan acuan pemda untuk mengantisipasi ini,” kata dia, Rabu.
Kasbani mengatakan, potensi longsor dan banjir bandang di Jawa Barat sedang tinggi mengingat kondisi geologi dan curah hujan yang tinggi. “Hampir separuh wilayah Jawa Barat tengah dan selatan itu berpotensi longsor tinggi, termasuk daerah Puncak,” kata dia.
Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama menjadi pemicu longsor, ditambah kondisi geologi wilayahnya yang sudah rawan. “Patut diduga longsor ini menyebabkan terjadinya bendung alami yang akhirnya pecah, dan membentuk banjir bandang. Dan ini memang diduga juga dari lembah Cisampay, berasal dari sungai Cisampay,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sudah menghubungi Bupati Bogor untuk penanganan dampak banjir bandang tersebut. “Alhamdulillah tidak ada korban, tapi itu membuat kerusakan secara materi,” kata Ridwan Kamil.