TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta bekerja sama dengan daerah pemasok sapi, seperti Madura dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengendalikan harga daging. Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli menyarankan kerja sama itu untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga daging sapi di Ibu Kota.
"Harus ada langkah-langkah cepat di lapangan, jangan sampai kenaikan harga daging seperti ini terjadi lagi di bulan puasa dan menjelang lebaran yang akan datang," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 Januari 2021.
Sebelumnya, pedagang daging se-Jabodetabek mogok dagang selama tiga hari mulai 20 Januari 2021. Penyebabnya adalah harga daging yang melonjak sejak awal bulan ini hingga Rp 125 ribu per kilogram.
Taufik mengatakan, dengan kondisi ini seharusnya PD Dharma Jaya menunjukkan kinerjanya dalam memastikan ketersediaan daging sapi di Jakarta. Salah satunya dengan upaya menjajaki kerja sama tersebut.
Dia meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI untuk betul-betul menyoroti kenaikan harga sapi.
"Karena dengan harga yang saat ini tinggi, pedagang mengeluh kesulitan menjual dagingnya ke konsumen," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Baca juga: Cerita Kadin Operasi Pasar Malam Hari Cegah Mogok Lanjutan Pedagang Daging Sapi
Pelaksana tugas Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati mengatakan harga daging sapi saat ini berkisar Rp 120-126 ribu per kilogram, bergantung pada lokasi pasar dan spesifikasi daging. Dia berujar kenaikan harga terjadi sejak libur Natal dan Tahun Baru pada Desember 2020. Menurut dia, PD Dharma Jaya memasok 780 ton daging sapi beku untuk tahun ini.