TEMPO.CO, Jakarta -Jumlah keterisian tempat tidur perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta sudah melebihi 80 persen akibat terus melonjaknya kasus Covid-19 dari hari ke hari.
"Di Wisma Atlet kapasitasnya sudah melebihi 80 persen per hari ini," kata Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kol Laut (K) dr Tjahja Nurrobi dalam keterangannya pada bincang-bincang mengenai kesiapan rumah sakit yang dipantau di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021.
Dia mengungkapkan penambahan pasien kasus baru di RSDC Wisma Atlet pada Kamis malam kemarin sebanyak 350 orang, sementara yang keluar atau telah berhasil pulih hanya 185 orang.
Untuk diketahui, saat ini RS Darurat Wisma Atlet sudah tidak lagi menampung pasien Covid-19 tanpa gejala dan mulai menyeleksi pasien yang dirawat dilihat berdasarkan tingkat keparahan gejala.
Baca juga: Keterisian Ranjang Pasien Covid-19 Masih 90 Persen, Depok Mau Dirikan RS Darurat
Tjahja mengatakan pihaknya sudah memprediksikan akan ada kenaikan jumlah kasus pasca libur panjang akhir tahun yang berpengaruh pada peningkatan keterpakaian tempat tidur di RS Wisma Atlet.
Oleh karenanya sejak Desember 2020 RS Wisma Atlet telah menambah 90 ruang rawat menengah, 27 ruang HCU, dan 12 ruangan ICU untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
Namun apabila jumlah kasus positif Covid-19 semakin meningkat, Tjahja mengatakan akan melakukan penambahan ruangan rawat lebih banyak.
"Apabila kasus terus meningkat, kita akan menyiapkan Wisma Atlet Pademanagan di Tower 8, 9, dan 10," kata Tjahja. Dia menyebut perlengakapan peralatan untuk ruang perawatan termasuk HCU dan ICU pun sudah disiapkan untuk gedung Wisma Atlet Pademangan.
Untuk saat ini jumlah personil yang bertugas di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet sebanyak 2.600 orang dengan rincian 2.300 tenaga kesehatan dan 300 orang tenaga nonkesehatan.
Tjahja menyebut SDM kesehatan merupakan salah satu yang diwaspadai mengingat ketersediaan dan keterbatasan personil yang ada. "Tenaga kesehatan kita tetap minta ke Kementerian Kesehatan untuk menambah. Akan tetap kita tingkatkan sesuai dengan jumlah peningkatan kasus Covid-19," kata Tjahja lagi.
ANTARA