TEMPO.CO, Jakarta -Kapolsek Jatinegara Komisaris Yusup Suhadma mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan peredaran narkoba dalam tawuran di Jalan Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur.
Indikasi bentrokan itu sebagai modus mengedarkan narkoba, karena tawuran terjadi tanpa alasan yang jelas.
"Indikasi sebagai modus peredaran narkoba masih kami selidiki saat ini," ujar Yusup saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Januari 2021.
Yusup menjelaskan tawuran di kawasan Bekasi Timur sudah sering terjadi. Bahkan selama 1,5 bulan dia menjabat sebagai Kapolsek, sudah dua kali tawuran terjadi di lokasi yang sama.
Baca juga : Tawuran di Jatinegara, Polisi: Pelaku Serang Bocah Lagi Main Bola
Terakhir di tawuran yang terjadi di Gang Moyong pada Jumat kemarin, terjadi karena dua remaja tiba-tiba menyerang bocah yang sedang bermain bola dengan senjata tajam. Penyerangan itu kemudian melebar dan berujung pada tawuran antarwarga.
Akibat tawuran tersebut, satu orang warga mengalami luka bacok dan sudah dibawa ke rumah sakit. Sampai saat ini polisi baru berhasil menangkap satu orang remaja yang menyebabkan tawuran.
Saat diinterogasi, pemuda berusia 20 tahun itu mengaku melakukan penyerangan tanpa alasan. "Alasannya nyerang ga ada, mereka tiba-tiba aja nyerang," ujar Yusup.
Tawuran remaja sebagai kedokteran mengedarkan narkoba sebelumnya pernah terjadi di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat. Pada September tahun lalu, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang kurir sabu berinisial AR di sekitar lokasi tawuran Manggarai.
Psikolog dan ahli forensik Reza Indragiri merupakan orang pertama yang mengungkapkan dugaan itu kepada publik. Ia mengaku mendapat informasi dari sejumlah tokoh masyarakat Manggarai.
"Tawuran di wilayah itu kerap dirancang sebagai pengalih perhatian menjelang masuknya narkoba dalam jumlah besar ke sana," ujar Reza.
M JULNIS FIRMANSYAH