TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai tingginya angka penambahan kasus Covid-19 di Jakarta beberapa waktu terakhir ini masih merupakan dampak dari libur panjang akhir tahun 2021. Tingginya kasus harian itu menjadi alasan Pemerintah DKI memperpanjang Pembatasan Sodial Berskala Besar atau PSBB hingga 8 Februari 2021.
“Masih cukup tinggi karena dua pekan ini masih terdampak akibat libur akhir tahun peningkatannya,” kata Riza Patria di Balai Kota pada Senin, 25 Januari 2021.
Baca: DPC Gerindra Jakarta Timur Kritik Anies Baswedan, Pengamat: Wagub DKI Juga
Riza merujuk pada rentang waktu penerapan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat atau PPKM pada 11-25 Januari. Menurut Riza, selama dua pekan itu Pemerintah DKI terus berupaya meningkatkan pengetesan, pelacakan, dan perawatan.
Selain pengetesan, kata dia, Pemerintah DKI juga memberi perhatian khusus terkait kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di Ibu Kota. Saat ini, keterisian tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit rujukan pasien Covid-19 telah mencapai 86 persen, sementara ICU 84 persen.
Pemerintah DKI, kata Riza, akan terus meningkatkan kapasitas itu. Juga laboratorium, penambahan kesehatan, termasuk pemakaman. “Prinsipnya, berbagai fasilitas akan terus ditingkatkan untuk mengejar kebutuhan,” kata Riza.
Peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta beberapa hari ke belakang memang tergolong tinggi. Sebanyak 3.512 kasus Covid-19 baru ditemukan kemarin, Ahad, 24 Januari 2021.
Jumlah total kasus Covid-19 di Jakarta sampai kemarin mencapai 249.815 kasus. Pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 221.567 orang dengan tingkat kesembuhan 88,7 persen. Sebanyak 4.024 orang meninggal dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase hasil tes positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,5 persen. Secara akumulasi persentase tes positif Covid-19 di Jakarta sebesar 9,8 persen. Angka itu jauh di atas standar WHO juga menetapkan standar persentase kasus Covid-19 tidak lebih dari 5 persen.