TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah intens menggelar rapat internal terkait antisipasi banjir.
Menurut Riza, segala upaya mulai dari pembenahan sarana dan prasarana hingga regulasi untuk mengantisipasi banjir sudah disiapkan. “Kami setiap hari ada rapat ya di internal masing-masing, harian dan mingguan. Tadi Pak Gubernur sudah memimpin rapat banjir. Besok juga akan rapat banjir lagi dengan Forkopimda,” kata Riza di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 26 Januari 2021.
Menurut Riza, kesiapan Pemprov DKI kini sudah jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. Ia pun membandingkan kondisi saat ini dengan awal tahun 2021, di mana Jakarta saat itu dilanda banjir besar. “Ini berkat program yang sudah kami buat. Terkait pengerukan sungai, terobosan sodetan, perbaikan pompa, polder, dan sebagainya,” kata Riza.
Baca juga: Hujan Deras di Jakarta, Jalan Trunojoyo Sempat Banjir Setinggi 50 Sentimeter
Tak kalah penting, kata Wagub DKI, adalah peran serta masyarakat dalam mencegah banjir. Hal tersebut sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang diusung Pemprov DKI terkait penanganan banjir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, akan membangun lima rumah pompa baru di kawasan rawan banjir tahun ini. Rencananya, rumah pompa ini didirikan di kawasan Pulomas, Jakarta Timur; Kelapa Gading, Jakarta Utara; Jati Pinggir, Jakarta Pusat; serta Green Garden dan Kamal, Jakarta Barat.
“Tentunya dengan membuat polder atau rumah-rumah pompa baru diharapkan kawasan itu bisa kami antisipasi dari banjir ataupun genangan," kata dia saat dihubungi, Selasa, 19 Januari 2021.
Untuk mencegah banjir, Dinas Sumber Daya Air juga berencana membuat waduk di lima lokasi. Empat dari lima waduk itu antara lain, Waduk Brigif dan Waduk Lebak Bulus di Jakarta Selatan serta Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Kampung Rambutan di Jakarta Timur.
Menurut Juaini, waduk diperuntukkan mencegah banjir memasuki kawasan hunian penduduk. Dinas SDA, jelas dia, bakal membuat sodetan di sungai agar luapan air mengalir ke waduk. Dengan begitu, dia melanjutkan, debit air sungai yang berpotensi membuat banjir di permukiman penduduk akan berkurang.