TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Pemkab Bogor telah menerima 25.600 vial vaksin Covid-19 pada Selasa, 26 Januari 2021. Vaksin Sinovac ini akan disuntikkan prioritas kepada tenaga kesehatan berjumlah 12.800 orang sebanyak dua kali dalam interval 14 hari.
Namun selain Nakes, Ade Yasin menyebut ada 10 orang prioritas yang akan pertama kali disuntik, mulai dari Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan hingga kalangan tokoh agama.
“Kemungkinan pak Iwan yang pertama divaksin, karena saya penyintas dan itu enggak bisa (divaksin) ya,” kata Ade Yasin di Cibinong, Selasa 26 Januari 2021.
Ade Yasin mengatakan rencananya vaksinasi akan digelar Kamis, 28 Januari 2021. Iwan Setiawan menjadi orang pertama di Kabupaten Bogor yang disunti vaksin Covid-19 karena mewakili kepala daerah yang belum terpapar virus Corona.
Selain Iwan, Ade mengatakan beberapa pejabat lainnya seperti Sekretaris Dinas Kesehatan dan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor akan menerima vaksin Covid-19.
Baca juga: Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bogor Kini Berstatus Zona Merah Covid-19
“Juga ada dari Forum Komunikasi Umat Beragama dan dokter muda sebagai influencer vaksinasi, mereka akan disuntik setelah penyuntikan tenaga kesehatan,” kata Ade Yasin.
Pemkab Bogor seharusnya mendapat 1,2 juta vaksin berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan. Artinya pada distribusi pertama ini, Pemkab Bogor hanya menerima 25.600 vaksin itu setara dengan 4,68 persen dari total keseluruhan.
Ade Yasin mengatakan akan mengusahakan agar Pemkab Bogor mendapat vaksin sesuai kebutuhan prioritas. “Penerimanya sudah by name by address, sudah diatur. Jadi kami tidak bisa memilah mana yang divaksin terlebih dahulu,” kata Ade.
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan vaksin Sinovac mampu menjadi harapan bagi masyarakat secara seluas, khususnya para tenaga kesehatan. Sebab, menurut Iwan, selama ini pergerakan dan aktivitas warga terbatas. Sehingga dengan adanya vaksinasi, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal dengan catatan berkegiatan dengan adaptasi kebiasaan baru.
“Saya berharap para Nakes setelah disuntik vaksin anti Covid, mereka jauh lebih percaya diri dalam menangani pasien. Karena selama ini mereka berjibaku menghadapi pandemi, dengan APD saja, makanya merekalah yang harus pertama mendapat vaksin Covid-19,” kata Iwan.