TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat segera menata pedagang kaki lima alias PKL yang menjamur di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang semenjak wabah Corona melanda Ibu Kota.
PKL yang menjamur sejak meletupnya pandemi Covid-19 itu ditata akibat menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dan badan jalan di sekitar pusat perbelanjaan seperti di dekat Grand Indonesia (GI) dan Plaza Indonesia (PI).
Baca juga : Wagub DKI Lihat Vaksinasi Covid-19: Habis Disuntik Ada yang Ngantuk
"Pengelola GI dan PI termasuk hotel-hotel di sekitarnya itu sudah pada komplain karena banyak pedagang kali lima, jadi ya kita turun, kita tata ulang," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat, 29 Januari 2021.
Pada saat meninjau lokasi PKL menjamur di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang itu, Irwandi menemukan fakta bahwa gerobak milik para pedagang kaki lima itu ternyata diinapkan.
"Seharusnya itu kan dibawa pulang sama pedagangnya, tapi rupanya itu dibiarkan. Diinapkan sampai akhirnya semakin banyak. Di situ juga kita tahu kalau domisili pedagang bukan dari kawasan sekitar," kata Irwandi.
Dari pendataan yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Pusat mendapati sekitar 200 pedagang kaki lima yang mendominasi jalan-jalan di Kebon Kacang.
"Kita coba tata PKL itu, kita mendukung kok ekonomi kecil karena memang sejalan dengan program Gubernur. Maka ini kita tata. Nah ini termasuk kita tata lagi juga parkirannya. Penataannya sudah masuk hari ketiga. Kami terus berusaha agar bersih dan nyaman jalannya," ujar Irwandi.
ANTARA