TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penularan Covid-19 masih tetap tinggi, meski telah dilakukan perpanjangan PSBB sejak 26 Januari hingga 8 Februari 2021. PSBB jilid tiga telah dimulai sejak 11 Januari lalu.
"Penambahan kasus masih lumayan tinggi," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 1 Februari 2021. "Kami berharap ke depan ada penurunan dengan PSBB ini."
Sepekan perpanjangan PSBB juga terlihat belum ada penurunan tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) di 101 rumah sakit rujukan. Tingkat keterisian bangsal isolasi masih mencapai 86 persen dan ICU 84 persen.
Pemerintah dalam waktu dekat bakal menambah rumah sakit rujukan dan hotel isolasi hingga ruang isolasi mandiri.
"Prinsipnya kami Pemprov berusaha adanya penambahan dan meningkatkan berbagai fasilitas mulai dari rumah sakit hingga laboratorium, termasuk PCR."
Baca juga: Dekati Rekor, Hari Ini Positif Covid-19 DKI Jakarta Bertambah 3.614 Orang
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI, kasus Covid-19 masih di atas angka 3.000 pada dua hari terakhir. Kemarin, tercatat penambahan kasus sebanyak 3.614 orang.
Dinas Kesehatan DKI melakukan tes swab PCR terhadap 12.221 spesimen kemarin. Dari jumlah itu, 10.312 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru. Hasilnya 3.093 orang positif dan 7.219 negatif. Sisanya adalah akumulasi dari data lama yang baru dilaporkan.
Riza berujar pemeriksaan PCR di Ibu Kota telah mencapai 13 kali lipat dari standar organisasi kesehatan dunia atau WHO. Bahkan DKI menyumbang 43 persen dari tes PCR yang dilakukan secara nasional. "Jadi Jakarta sangat mengupayakan penanganan Covid-19," ujar Wagub DKI.