TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi soal isu pembahasan pemilihan kepala daerah atau pilkada di Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Anies, saat ini dirinya tengah fokus menangani pandemi Covid-19 di Ibu Kota. “Sekarang kita urusin Covid-19 dulu,” kata Anies singkat di Polda Metro Jaya pada Rabu, 3 Februari 2021.
Seperti diketahui sebelumnya, pembahasan apakah pilkada akan digelar pada 2022 atau 2024 ramai dibicarakan. Sejumlah partai di DPR mendorong agar pemilihan kepala daerah atau Pilkada tetap digelar pada 2022 dan 2023.
Dorongan itu muncul dalam pembahasan revisi Undang-Undang Pemilu yang berlangsung di DPR. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai dorongan itu sebagai upaya sejumlah partai dalam mempertahankan calon yang akan diusung dalam pemilu presiden atau Pilpres 2024.
Baca juga: Pengamat: Jika Pilkada Digelar 2022, Anies Baswedan Dapat Panggung
Qodari mencontohkan Anies Baswedan sebagai salah satu sosok yang digadang-gadang bakal diusung dalam pemilihan presiden. Jika dorongan elite politik di DPR supaya normalisasi pilkada diundur hingga 2027, maka, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pun akan digelar pada 2022.
“Kalau tidak ada pilkada maka kemudian Anies tidak menjabat tahun 2022-2024 karena diisi Plt,” kata Qodari lewat pesan suara yang ia kirim pada Rabu, 27 Januari 2021.
Namun, jika pilkada tetap digelar pada 2022, Anies Baswedan akan mendapat panggung politik kembali. “Apabila menang, terpilih kembali, maka akan punya panggung lagi di pemerintahan selama 2 tahun,” ujar dia.