TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berujar 80 persen keberhasilan mengurangi penyebaran Covid-19 ada di kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
"Sebaik apapun regulasi dibuat, sebanyak apapun aparat dihadirkan, seberat apapun sanksi dikenakan, itu hanya berkontribusi 20 persen terhadap pengurangan penyebaran Covid-19, itu menurut para pakar," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Februari 2021.
Baca juga: Wagub DKI Sebut Pertimbangkan Lockdown Weekend untuk Tekan Penularan Covid-19
Pernyataan tersebut disampaikan Riza Patria untuk menanggapi kemungkinan Ibu Kota menerapkan kembali Pembatasan Sosial Beskala Besar atau PSBB Ketat ke depannya, seperti disarankan oleh epidemiolog untuk menekan penyebaran wabah.
Riza Patria mengaku akan mendengar semua usulan, termasuk dari epidemiolog. Namun setiap usulan dan gagasan, kata dia, tetap perlu diteliti dan dibahas.
"Harus ada yang direm, harus ada yang dikurang, bukan mau tinggi-tinggian kita, bukan itu solusinya. Solusinya adalah bagaimana kita bisa mengurangi, bisa mengerem, bisa memutus mata rantai, dengan apa? Tadi masyarakat."
Status Jakarta pada saat ini adalah PSBB Jilid III. Status ini berlaku mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021 sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI nomor 51 tahun 2021.
Wagub DKI Riza Patria sebelumnya mengatakan usulan soal lockdown Jakarta akhir pekan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang diusulkan anggota DPR RI Saleh Daulay tetap dikaji. Tapi Pemprov DKI tetap harus mendengar pemerintah pusat.