TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Kampung Melayu, Setiyawan mengatakan banjir yang merendam permukiman penduduk di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat pagi, karena air kiriman dari Bogor, Jawa Barat tertahan karena laut sedang pasang. "Kalau laju air dari hulu ke hilir bisa dikendalikan dengan optimal, saya yakin banjir di Kampung Melayu bisa reda," kata Setiyawan di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.
Ratusan rumah penduduk di Kebon Pala terendam banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter pada pukul 04.30 WIB.
Baca: Pos Pantau Angke Hulu Siaga 2, Warga Bantaran Kali Diminta Waspada Banjir
Banjir terjadi setelah beberapa jam sebelumnya Bendung Katulampa mengeluarkan status siaga 3 dengan tinggi muka air mencapai 100 sentimeter pada Kamis malam, 4 Februari.
Air kiriman itu melintas di permukiman penduduk Kebon Pala, Kampung Melayu, melalui aliran Sungai Ciliwung yang membelah kawasan setempat.
Banjir setinggi 100 sentimeter di Kebon Pala, kata Setiyawan, juga dipengaruhi situasi air laut pasang di bagian hilir Sungai Ciliwung. "Sejak tadi malam, air laut memang sedang pasang sehingga laju dari dari hulu dengan volume cukup tinggi, tertahan di hilir. Dampaknya ya meluap."
Sebanyak 817 warga di RW04, RW05, RW07 dan RW08 kebanjiran.
Setiyawan berharap proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bisa segera diselesaikan agar air yang turun ke hilir bisa dikendalikan secara optimal.
"Selain itu juga perlu menormalkan sungai." Normalisasi sungai dilakukan pada 2015 hingga 2017. Kini, RW01, RW02 dan RW03 Kebon Pala sudah bebas banjir
Warga RT11 RW05 Kebon Pala, Ponidi, 58 tahun, mengatakan banjir di wilayah setempat terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
"Kami sudah biasa dengan banjir begini,” kata Ponidi. Ia mendapat info hujan deras di Bogor sejak siang sampai malam. Pukul 01.00 WIB air kali sudah tinggi. “Meluap setelah saya selesai salat Subuh."
Mayoritas warga bertahan di lantai dua rumah mereka dan berharap banjir bisa segera teratasi.