TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resort Kota Bandara Soekarno-Hatta menangkap Novan Adisaputra (28), tersangka penipuan dengan modus rekrutmen pegawai maskapai penerbangan Citilink.
Lelaki yang berprofesi sebagai penata rias pegantin ini telah memperdaya lima korbannya dengan nilai hingga ratusan juta rupiah. "Tersangka ditangkap di Wisma Garuda, Jalan Duri Kosambi 28D, Jakarta Barat pada Kamis 4 Februari 2021," ujar Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Adi Ferdian Saputra, Senin 8 Februari 2021.
Karena hasil pemeriksaan Rapid Antigen terkonfirmasi positif Covid-19, menurut Adi Ferdian, tersangka kini dibantarkan di RS Polri TK 1 RS Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kasus penipuan dan penggelapan ini terungkap atas laporan korban, sepasang suami istri Andiansyah-Neneng Mulyantri.
Baca juga: Mengaku Perwira Mabes Polri, Eks Polisi Lancarkan Penipuan Menyasar Rental Mobil
Pada November 2020 tersangka Novan Adiputra yang merupakan teman sekolah suami Neneng, Andiyansyah mengajak kedua korban untuk bekerja sebagai petugas counter check in di maskapai Citilink. "Agar diterima kedua korban dimintakan uang secara bertahap dengan total Rp 34,6 juta " kata Adi Ferdian.
Uang itu untuk keperluan biaya masuk kerja, seragam kerja dan uang training. Setelah uang diberikan Novan tidak merealisasikan janjinya hingga akhirnya korban melaporkan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Adi Ferdian mengatakan penyidik akan memanggil dan meminta keterangan lima orang yang telah menjadi korban penipuan Novan ini. "Korban sekarang sudah berjumlah 5 orang."
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Achmad Alexander Yurikho untuk meyakinkan para korbannya, tersangka mengaku para korban telah diterima di Citilink. "Namun bekerja di rumah (WFH) dengan cara absen, mengetik nama, No ID pegawai yang sudah diberikan sebelumnya oleh tersangka dan mengirimkan shareloc peta lokasi rumah dengan menggunakan fasilitas WA Group."
Novan juga mengaku kenal dengan humas perusahaan penerbangan itu yang berinisial CZY. Nomor handphone yang sering dihubungi korban dan meyakinkan bahwa korban telah diterima bekerja di maskapai Citilink. "Ternyata CZY adalah rekaan semata dari tersangka dan merupakan dia sendiri," kata Alexander.