TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Bekasi melaporkan sejumlah permukiman penduduk di bantaran Sungai Bekasi diterjang banjir akibat meluapnya sungai itu, Senin, 8 Februari 2021. Titik tertinggi berada di Bekasi Timur mencapai 1,5 meter.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi Hendra mengatakan kondisi sekarang tinggi muka air Sungai Bekasi berangsur menurun. Puncaknya terjadi pada pukul 10.30 sampai 11.30, dengan tinggi muka air mencapai 670 sentimeter. Adapun tinggi muka air maksimal normal di aliran Sungai Bekasi yaitu 350 sentimeter.
Baca juga: Beberapa Komplek Perumahan di Bekasi Terendam Banjir hingga 1,5 meter
"Kondisi terkini pukul 13.30 WIB, tinggi muka air mencapai 610 sentimeter," kata Hendra ketika dihubungi, Senin, 8 Februari 2021.
Hendra menuturkan, banjir tertinggi berada di Bekasi Timur, tepatnya di Bekasi Jaya Gang Kalimaya dan Margahayu Gang Mawar, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Ada puluhan keluarga terdampak.
"Listrik dipadamkan sementara," kata Hendra.
Selain di lokasi ini beberapa permukiman juga kebanjiran. Di Jatiasih, ia menuturkan banjir merendam perumahan Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa, hingga Perumahan Pondok Mitra Lestari. Ketinggian genangan bervarisasi mulai sebetis sampai sepinggang orang dewasa. Termasuk Vila Nusa Indah di Bogor.
Di wilayah Bekasi Selatan, menurut dia, banjir merendam perumahan Jaka Kencana dan Jakasetia dengan ketinggian 10-30 sentimeter. Sementara itu di Bekasi Utara, kata dia, berada di Kampung Lebak dengan ketinggian air mencapai 85 sentimeter.
"Seluruh tim sudah turun ke lapangan bersama aparat dari TNI/Polri," ucap Hendra.
Sementara itu, laporan Komunitas Peduli Sungai Cikeas dan Cileungsi menyebut, debit air di hulu Cikeas sedang siaga 3 dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter pukul 14.00 WIB. Normalnya, 200 sentimeter. Perjalanan air dari hulu sampai ke Kali Bekasi diperkirakan dua sampai tiga jam dan bisa mengakibatkan banjir.