TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota, tidak bisa surut dalam waktu enam jam. Menurut Riza, genangan dan banjir yang bisa surut dalam waktu enam jam terjadi tidak dari faktor luapan kali yang datang dari luar Jakarta.
"Jadi harus dibedakan banjir yang disebabkan karena genangan yang hanya sebagai genangan atau banjir yang disebabkan karena datang dari banjir bandang," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 8 Januari 2021.
Banjir yang terjadi di kawasan Jalan Masjid Al Makmur Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan misalnya. Banjir di kawasan tersebut sulit surut dalam waktu enam jam karena masih terus mendapat kiriman dari Kali Ciliwung yang hulunya di Bogor, dan Depok.
"Karena aliran air yang datang dari Katulampa, yang dari daerah lain, daerah tetangga yang masuk ke Jakarta ada peningkatan curah hujan di sana masuk Jakarta, sehingga ada peningkatan muka air," ujarnya.
Baca juga: Agar Banjir Jakarta Tak Jadi Momok Lagi, Wagub DKI Jelaskan Jurus Pemprov DKI
Banjir di kawasan itu berada di pinggir Kali Ciliwung dan daerahnya sangat rendah. Sehingga luapan Ciliwung sejak tadi pagi menenggelamkan sebagian rumah di kawasan itu.
Sedangkan, banjir dan genangan di lokasi lain yang tidak berada di kawasan rendah dan di bibir kali telah surut kurang dari enam jam. "Kemarin ada yang meningkat juga naik hanya tiga jam, hanya dua jam, hanya satu jam, tapi memang kalau ada yang dipinggiran sungai itu berbeda ya, itu memang perlu penanganan yang lebih komprehensif," ucapnya.
Menurut Wagub DKI, banjir di lokasi langganan bah itu mesti ditanggulangi dengan pemasangan turap atau tanggul hingga pembebasan lahan. Namun, kebijakan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk direalisasikan.
"Yang diatasi sekarang dalam jangka pendek adalah bagaimana agar genangan air itu bisa cepat turun dan alhamdulillah dalam hitungan jam bisa cepat turun."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan jika banjir terjadi akibat curah hujan di atas 100 milimeter, air surut dalam waktu enam jam tanpa korban jiwa. "Kami sekarang antisipasi itu," kata Anies di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, Kamis, 5 November 2020.
Anies mengatakan telah menerapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah banjir. Namun, banjir bakal berpotensi terjadi jika intensitas hujan berada di atas 100 milimeter.