TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Zita Anjani mememinta pemerintah provinsi meningkatkan komitmen pembenahan infrastruktur agar masalah Jakarta banjir tidak terjadi lagi.
"Ke depannya, perlu ditingkatkan komitmen pembenahan infrastruktur, baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang. Agar segera Jakarta bisa bebas banjir," ujar Zita dalam keterangan tertulis Senin, 8 Februari 2021.
Zita mengatakan mulanya merasa senang lantaran Jakarta tidak tergenang saat Ibu Kota diguyur hujan sejak awal tahun ini. Namun belakangan, banjir kembali terjadi. "Tercatat melalui data peta bencana, banjir minggu malam merendam 22 RW, dengan ketinggian dari 10 sampai 150 Cm. Ada 6 RW yang terparah," kata Zita.
Menurut Zita, jauh sebelum kejadian, DPRD sudah membantu Pemprov DKI lewat Panitia Khusus Banjir. "Saya sudah sampaikan ke Gubernur strategi ideal mengatasi banjir," ujarnya.
Ia berujar banjir tidak cukup dilawan hanya dengan anggaran besar. Namun, komitmen dan alokasi yang tepat sasaran merupakan kunci utama. Zita berharap tidak banyak korban dan kerugian dalam banjir kali ini.
"Karena Pemprov sudah melakukan antisipasi dengan baik," tuturnya. "Seperti early warning system, imbauannya terus dilakukan, persiapannya juga cukup baik."
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat 150 RT di 42 RW tergenang banjir pada Senin, 8 Januari 2021. "Persentase RT terdampak ini sebesar 0,492 persen dari total RT di Jakarta sebanyak 30.470 RT," kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto melalui keterangan tertulis.
Di Jakarta Selatan, terdapat empat Kecamatan dan tujuh Kelurahan, 17 RW dan 38 RT yang terendam banjir dengan ketinggian 40 - 190 cm. Adapun jumlah pengungsi banjir sebanyak 30 KK dengan total 304 jiwa.
Di Jakarta Timur, ada 25 RW dan 112 RT dengan ketinggian 40 - 275 cm. Adapun jumlah pengungsi sebanyak 193 KK dengan total 725 jiwa. Sebanyak 14 lokasi pengungsian banjir Jakarta telah digunakan. Tingginya curah hujan di hulu, kata dia, yang menyebabkan luapan Kali Sunter dan Kali Ciliwung. Jadi, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai itu terdampak luapan tersebut.
CAESAR AKBAR | IMAM HAMDI
Baca Pula: Banjir Jakarta, Kepala BNPB: Penyebabnya Pengambilan Air Tanah