TEMPO.CO, Jakarta - Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur berangsur surut pada Selasa pagi, 9 Februari 2021. Namun sebagian rumah penduduk di bantaran sungai masih terendam dengan ketinggian berkisar 20 sentimeter hingga 1 meter.
Mereka yang rumahnya sudah tak digenangi air mulai membersihkan perabotan serta teras rumah mereka dari endapan lumpur. "Pagi tadi surut. Sebagian warga bersih-bersih rumahnya yang sudah surut. Untuk yang dekat sungai, rumah masih banjir satu sampai dua meter. Mereka masih ngungsi. Saya juga bersih-bersih, pompa air ini inisiatif warga saat banjir untuk membilas rumah," kata Abdurahman, seorang warga setempat.
Baca juga: Ciliwung Meluap, Permukiman di Kebon Pala Terendam Banjir 1 Meter Lebih
Seorang warga lainnya, Puspita, 41 tahun, meminta pemerintah kembali melakukan normalisasi Kali Ciliwung yang saat ini telah mengalami pendangkalan akibat faktor sedimentasi.
"Kalau bisa keruk kalinya yang lebih dalam biar gak luber. Ini kali udah dangkal banget," kata Puspita.
Secara terpisah Lurah Kampung Melayu, Setiyawan mengatakan, pihaknya juga mendorong pemerintah pusat dan Provinsi DKI Jakarta segera menormalisasi Kali Ciliwung.
"Terakhir kali ada normalisasi di tahun 2015 hingga 2017. Memang perlu ada normalisasi lagi karena sudah dangkal," katanya.
Setiyawan mengatakan terdapat sekitar 817 warga di RW04, RW05, RW07 dan RW08 Kebon Pala yang terdampak banjir sejak Ahad, 7 Februari 2021.
"Saat ini banjir sudah berangsur surut," katanya.
Setiyawan berharap proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bisa segera diselesaikan agar air yang turun ke hilir bisa dikendalikan secara optimal.