Namun malam itu luapan Ciliwung tidak sampai menyeberang ke Jalan Pengadegan yang merupakan batas aman bagi Kampung Lubang agar terhindar dari banjir. Apabila air sudah melintasi jalan tersebut, pemukiman warga di Kampung Lubang akan terendam.
"Untungnya air tidak meluap sampai ke seberang jalan, jadi Kampung Lubang masih aman," kata Azhari.
Pada Senin dinihari, sekitar pukul 01.00, area Kelurahan Pengadegan yang terendam banjir meluas. Tercatat ada tiga lokasi terdampak, yakni RT 08 dan RT 011 di RW 01 serta sebagian di RT 08/RW 02.
Berdasarkan catatan Kelurahan Pengadegan, ada delapan rumah dihuni 32 jiwa yang terdampak. Sebanyak tujuh keluarga atau sekitar 23 jiwa mengungsi sementara di Rusunawa Pengadegan.
Di RT 011/RW 01, genangan setinggi 80 cm merendam 103 rumah warga yang dihuni sekitar 300 jiwa. "Tidak ada yang mengungsi di posko pengungsian. Mereka mengungsi di tempat yang lebih tinggi di rumah tetangga dan saudaranya," kata Azhari.
Sebanyak 18 rumah di RT 08/RW 02 tergenang setinggi 20-30 cm. Akibatnya, 36 jiwa terpaksa mengungsi di Sekretariat RW 01 dan rumah warga milik Haji Yuda.
Baca juga: Korban Banjir Minta Pemerintah Normalisasi Ciliwung
Azhari mengatakan penyebab banjir di Kelurahan Pengadegan karena luapan Kali Ciliwung. "Hampir 90 persen, banjir di wilayah Pengadegan itu karena banjir kiriman, kalau hujan lebat di Jakarta tidak akan banjir," kata Azhari.