Selain itu, Anies mengatakan kawasan itu menjadi bebas banjir setelah pihaknya mengeruk dan menyiapkan sodetan khusus di Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu, yang aliran airnya turut melewati perkampungan tersebut. Dengan adanya sodetan khusus tersebut, Anies mengklaim air di Kali Sunter dapat dialirkan dan ditahan di waduk terlebih dulu, sehingga volume debit yang dialirkan dapat lebih terkontrol.
Meskipun demikian, Anies mengatakan pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah untuk memastikan banjir tak kembali melanda Cipinang Melayu. Salah satu PR tersebut adalah menuntaskan pembuatan tanggul di sepanjang RW 04 dan 03 Cipinang Melayu, karena kini tanggul tersebut masih bersifat temporer.
Warga di Cipinang Melayu terbebas dari banjir ternyata bukan hanya pada musim hujan tahun ini. Menurut catatan Tempo, pada Oktober 2020 kawasan itu juga tak dilanda banjir walau hujan dengan intensitas tinggi melanda Jakarta.
Sebelum sodetan Kali Sunter rampung, RW03 dan RW04 Cipinang Melayu merupakan kawasan langganan banjir saat musim hujan. Pada 25 Februari 2020, rumah penduduk di dua RW itu sempat terendam banjir hingga setinggi atap.
Baca juga: Sodetan Waduk Tiu di Pondok Rangon Berakibat Banjir di Kota Bekasi
Namun sejak awal Oktober, banjir Cipinang Melayu tak lagi terdengar. Kendati Tinggi Muka Air (TMA) hulu Kali Sunter sempat mencapai 190 sentimeter atau siaga 2, kawasan itu bebas dari banjir seperti yang dikatakan Anies Baswedan.