TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menjamin ketersediaan stok pangan cukup menjelang Imlek 2021. Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Suharini Eliawati mengatakan ketersediaan stok ini ikut memengaruhi kestabilan harga pangan di pasar.
"Pemprov DKI Jakarta akan memastikan menjelang Imlek kondisi pangan tersedia dan stabil harganya," ujar Suharini Eliawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 Februari 2021.
Stok pangan yang terjaga stoknya menjelang Tahun Baru Cina itu masuk dalam 10 komoditas strategis, seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula pasir dan minyak goreng.
Sebagai gambaran kecukupan pangan di DKI, Eliawati mengatakan stok beras saat ini 289.441 ton dengan kebutuhan beras DKI Jakarta sehari sekitar 2.747 ton. Stok daging sapi 15.914 ton dengan kebutuhan per hari 187 ton. Untuk gula pasir tersedia 48.526 ton kebutuhan, dengan kebutuhan per hari 210 ton, dan minyak goreng tersedia 77.819 ton dengan kebutuhan per hari 556 ton.
"Artinya hingga Imlek stok aman," kata Eliawati.
Meskipun begitu, Eliawati mengatakan saat ini memang tengah terjadi kenaikan harga daging sapi dan cabai merah. Eliawati memastikan kenaikan dua komoditas itu bukan terjadidi Jakarta saja, melainkan juga secara nasional.
Untuk cabai merah, Eliawati menjelaskan penyebab mengalami kenaikan harga karena musim hujan yang melanda berpengaruh pada produksi cabai nasional. Sedangkan untuk daging sapi disebabkan peningkatan harga dari negara asal, sehingga harga di Jakarta menyesuaikan.
"Namun Pemprov DKI Jakarta akan memastikan menjelang Imlek kondisi pangan tersedia dan stabil harganya," ujar Eliawati.
Untuk mengontrol harga dan ketersediaan stok pangan di lapangan, Dinas KPKP rutin memantau stok 10 komoditas strategis, seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula pasir dan minyak goreng.
"Kami juga menggelar pangan murah berkolaborasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan fokus pada 10 pangan strategis," kata Eliawati.
Baca juga: Menjelang Imlek, Pemprov DKI Jamin Ketersediaan Bandeng dan Daging Babi
Selain itu, Dinas KPKP juga melakukan pengawasan pangan segar terpadu hasil pertanian, perikanan, dan peternakan di pasar serta swalayan. Hal ini untuk memberikan rasa aman agar pangan yang beredar di Jakarta bebas dari bahan kimia berbahaya.