TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi Covid-19 yang kini melanda Indonesia memiliki kesamaan dengan Perang Dunia I dan II. Sebab, keduanya sama-sama merenggut korban jiwa hingga jutaan orang.
Oleh sebab itu, Budi mengatakan Kementerian Kesehatan kini akan menggunakan strategi perang yang melibatkan personel Polri dan TNI untuk memenangkan perang terhadap virus corona SARS-CoV-2 tersebut.
"Target operasi dari perang menghadapi pandemi ini satu, bagaimana kami bisa mengurangi laju penularan. Strateginya ada dua kali ini yang kami kerjasamakan dengan Polri dan TNI," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Februari 2021.
Strategi pertama, adalah dengan menerapkan strategi surveillance atau melibatkan intel untuk mencari tahu keberadaan musuh yang dalam hal ini adalah virus Covid-19. Salah satu proses pelacakan itu dengan melakukan interogasi yang dalam hal ini adalah testing dan tracing.
"Jadi intelnya bukan cari musuh manusia, intelnya cari musuh virus," ujar Menkes Budi Gunadi.
Strategi terakhir saat virus sudah ditemukan intel adalah membunuhnya dengan menggunakan vaksin Covid-19. Budi mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 181 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun atau 362 juta dosis.
Artinya, Kemenkes harus menyuntik satu juta dosis dalam sehari jika menginginkan target terpenuhi.
"Tidak mungkin kami kuat sendiri. Sekali lagi ini adalah perang dimana kita harus membunuh musuh, makanya kami menggaet bapak bapak dari Polri dan TNI. Cuma bunuhnya ga pakai pistol, tapi bunuhnya pakai jarum suntik," kata Budi.
Baca juga: Heboh Vaksinasi Covid-19 Helena Lim, Polisi Datangi Apotek Bumi
Untuk mewujudkan rencana Menkes Budi Gunadi Sadikin memerangi Covid-19 ini, Polri dan TNI akan menerjunkan sekitar 40 ribu personel gabungan untuk membantu melakukan tracing atau pemantauan lokasi virus dan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke masyarakat. Pemberian bantuan tersebut merupakan permintaan Kemenkes yang membutuhkan 80 ribu tracer serta vaksinator untuk memerangi Covid-19.