TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Bidang Industri Pariwisata Bambang Ismadi membantah bahwa penusukan terhadap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, karena pihaknya menutup paksa Griya Pijat Metropolis di Jalan Melawai.
Penusukan terhadap Gumilar oleh seseorang berinisial RH terjadi di kantornya pada Rabu kemarin atau beberapa jam setelah penutupan paksa griya pijat di Jakarta Selatan itu dilakukan.
"Ga ada hubungannya sama Griya Pijat," ujar Bambang saat dihubungi, Kamis, 11 Februari 2021.
Bambang menjelaskan kronologi penusukan itu terjadi saat korban menerima kunjungan RH ke kantornya. Namun Bambang enggan menjelaskan alasan RH menemui Gumilar
Baca juga : Pejabat Pemprov DKI Jakarta Gumilar Ekalaya Ditusuk Pisau, Satpam Juga Kena
Di tengah perbincangan yang disaksikan oleh para anak buah Budi, pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dan menusuk korban pada bagian paha.
"Kena di bagian paha sekitar 2 sentimeter lah tusukannya. Tapi banyak teman-teman di situ, jadi ditangkap," ujar Bambang.
Pelaku kini sudah mendekam di Rutan Polres Jakarta Selatan. Polisi masih menyelidiki penyebab RH nekat berusaha menusuk Gumilar di kantornya sendiri.
Adapun dugaan penusukan dipicu penutupan Griya Pijat Metropolis, sebab pada hari yang sama petugas Satpol PP menutup griya tersebut dengan berdasarkan Surat Rekomendasi Penutupan Tempat Usaha dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Nomor 166/-1858.2
Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Arifin mengatakan penutupan tempat usaha tersebut merupakan salah satu upaya meminimalisir tempat-tempat usaha lainnya melanggar peraturan soal PSBB.
Dalam surat tersebut, pihak dinas mengatakan tempat usaha tidak memiliki perizinan usaha sesuai ketentuan yang berlaku, melanggar batas waktu operasional usaha selama masa PSBB, serta menunjukkan tidak kooperatif terhadap pemerintah dalam proses pengawasan kepatuhan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sementara kasus penusukan ditangani polisi.
M JULNIS FIRMANSYAH