TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI DPRD DKI Jakarta menyoroti program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) dalam draf perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2017-2022 Gubernur Anies Baswedan. PKT adalah transformasi OK OCE yang digagas Anies Baswedan bersama pasangannya saat kampanye Pilkada DKI 2017, Sandiaga Uno.
Anggota DPRD dari PSI, Viani Limardi, membeberkan mulanya peserta OK OCE akan melewati tujuh tahap. Rinciannya antara lain pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, dan permodalan.
Baca juga: Tolak RPJMD Anies, PSI: Bukan karena Faktor Like or Dislike
Indikator ini lantas dipangkas menjadi dua yang direalisasikan melalui PKT. Dua indikator tersebut, yakni pendaftaran dan pelatihan.
"Kalau hanya itu (dua indikator) bagaimana boosting tingkat kewirausahaan dan mikro ekonomi di Jakarta? Bagaimana membantu DKI untuk menurunkan tingkat pengangguran? Ini kan tidak masuk akal," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis, 11 Februari 2021.
Viani meyakini salah satu alasan masyarakat memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno karena tertarik dengan program OK OCE. Tak hanya itu, dia menilai, jika OK OCE terealisasi sesuai perencanaan awal bakal membantu menggerakkan perekonomian Ibu Kota, khususnya usaha mikro.
Sayangnya, jumlah peserta OK OCE bahkan tak tembus target. PSI mencatat hanya ada 89.954 peserta per 2019. Padahal, pemerintah DKI menargetkan menjaring 361.518 calon pengusaha.
Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD ini juga menyoroti ketidakjelasan nasib peserta OK OCE. Menurut Viani, tak ada konfirmasi dari pemerintah DKI sampai mana proses pengembangan 89 ribu peserta itu.
"Karena saya sendiri secara pribadi menemui di lapangan banyak masyarakat yang sudah pernah mengikuti pelatihan, tapi setelah pelatihan mandek sampai di situ. Tidak ada atau belum ada lagi langkah-langkah selanjutnya," jelas dia.
Pada tahun lalu, Anies Baswedan meresmikan program kewirausahaan terpadu dengan nama JakPreneur. Program tersebut digagas untuk menyempurnakan program OK OCE.