TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan telah menerima informasi potensi hujan ekstrem yang terjadi di Ibu Kota, hingga akhir pekan ini. Informasi potensi hujan ekstrem dikeluarkan oleh BMKG dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN pada 18-19 Februari.
"Hasil dari BMKG memang hasilnya kita bisa ketahui menggunakan teknologi prediksi sampai hari Minggu cukup ekstrem," kata Wagub DKI Riza Patria di kantor BPBD DKI, Kamis, 18 Februari 2021.
Riza mengatakan pemerintah telah mengantisipasi potensi banjir di sejumlah wilayah yang rawan. Namun, demikian, ia juga tetap meminta warganya waspada terhadap peringatan cuaca ekstrem tersebut.
Baca juga: Prediksi Hujan Ekstrem 18-19 Februari di Jakarta, Lapan: Waspada Banjir
"Masyarakat kami minta siap siaga, aparat siap siaga, kami juga sama-sama mempersiapkan. Cuaca ini memang harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar," ujarnya.
Saat ini, kata Riza, ada 35 RT di delapan RW yang terendam banjir dengan ketinggian 40 cm. "Tapi sudah surut dalam waktu singkat," ujarnya.
Politikus Gerindra itu mengatakan banjir di DKI bisa disebabkan tidak hanya karena hujan deras di Ibu Kota. Banjir juga bisa disebabkan dari air pasang laut dan kiriman dari hulunya di Bogor dan Depok.
"Jadi memang kita harus siap. Mudah mudaham tahun ini tidak terjadi banjir seperti tahun sebelumnya," ujarnya.
Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan di LAPAN memprediksi potensi hujan ekstrem di wilayah Jakarta yang meluas ke daerah sekitarnya. Periode waktunya antara 18-19 Februari 2021.
“Semua pihak diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir besar yang dapat terjadi pada 19-20 Februari secara luas di Jadetabek,” kata Erma Yulihastin, anggota tim dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Kamis, 18 Februari 2021.