TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendapati sejumlah pedagang masih cemas disuntik vaksin Covid-19. Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kekhawatiran itu dipicu munculnya beragam informasi soal efek samping vaksin.
"Ada yang bilang, vaksin ini efek sampingnya inilah, itulah, macam-macam, karena informasi yang mereka terima bervariasi," kata dia saat dihubungi, Kamis, 18 Februari 2021.
Baca: Setelah Vaksinasi Covid-19 Pedagang, Dinkes DKI Target Lansia Di Atas 60 Tahun
Menurut dia, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan para pedagang soal vaksin Covid-19. IKAPPI menyatakan, vaksin halal dan telah diuji klinis. Setelah divaksin, kata dia, pasar juga diharapkan aman, sehat, dan ekonomi kembali pulih.
"Kami akan mendorong agar mereka semua siap divaksin," ujar dia.
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang menyasar pelayan publik dan warga lanjut usia dimulai kemarin, 17 Februari 2021. Sebagai percontohan awal (pilot project), vaksin diberikan kepada pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, vaksin tahap pertama khusus untuk tenaga kesehatan. Pemerintah mengklaim belum ada efek samping berat yang dialami penerima vaksin.
Hanya saja Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan, vaksin Covid-19 kemungkinan menimbulkan beberapa efek samping, seperti pegal atau demam.
Kementerian Kesehatan mencatat target vaksinasi Covid-19 tahap kedua mencapai 38.513.446. Angka itu terdiri dari 21 juta lebih lansia dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik.
Selain TNI-Polri, petugas pelayan publik ini di antaranya petugas pemadam kebakaran hingga perangkat desa. Juga pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah serta ASN, petugas keamanan, pelayan pariwisata, pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.