TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengatakan adanya kemungkinan korban lain dalam kasus penipuan tanah dengan korban Zurni Hasyim, ibu Dino Patti Djalal. Polisi membuka hotline Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya atau layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban mafia tanah itu.
Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya bekerja dengan Kementerian ATR/BPN RI. “Masyarakat yang dirugikan atau menjadi korban, dapat mengadu ke nomor 0812-817-1998," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Februari 2021.
Baca: Polisi Tangkap Freddy Kusnadi, Terduga Mafia Tanah Dino Patti Djalal
Fadil mengatakan keseriusannya membongkar kasus mafia tanah ini merupakan tindak lanjut dari perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Polda Metro Jaya juga sudah membuat kesepakatan dengan Kejaksaan Agung RI untuk bisa menyamakan persepsi tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Mafia Tanah.
"Karena ada karakteristik yang berbeda di dalam kejahatan mafia tanah ini," ujar Fadil.
Dalam kasus mafia tanah dengan korban ibu Dino Patti Djalal kepolisan telah menangkap 15 tersangka. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah menerima tiga laporan dugaan penipuan tanah yang dialami ibu Dino Patti Djalal.
Untuk kasus pertama dengan penipuan penjualan rumah di Pondok Indah yang dilaporkan korban pada 2019. Kasus kedua yang laporannya masuk pada November 2020 dengan penipuan penjualan rumah di Kemang, Jakarta Selatan, telah ditetapkan satu orang tersangka.
Kasus ketiga dengan rumah di kawasan Cilandak yang lapornya baru masuk pada akhir Januari 2021. "Yang kasus ketiga ini mudah-mudahan kami segera gelar perkara, karena kami sudah klarifikasi baik itu pelapornya dan saksi," kata Yusri.
Kelompok mafia tanah itu berhasil mengubah tiga sertifikat tanah dan bangunan milik Zurni yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Melalui akun Instagram pribadinya, Dino Patti Djalal sempat menjelaskan tiga kasus mafia tanah yang menyasar keluarganya ini didalangi oleh Freddy Kusnadi. Dino mengklaim sudah mengantongi bukti keterlibatan Freddy itu.