TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Anies Baswedan mengatakan salah satu penyebab dari banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota adalah hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi pada Jumat malam-Sabtu pagi, 19-20 Februari 2021.
Menurut Anies, curah hujan di Pasar Minggu tercatat mencapai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim 176 mm, dan lebak bulus 154 mm.
“Semua angka di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem,” ucap dia di Pintu Air Manggarai pada Sabtu pagi, 20 Februari 2021.
Anies Baswedan mengatakan bahwa kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, kata dia, sudah dapat dipastikan terjadi genangan banjir di Jakarta.
”Karena memang kapasitasnya terbatas sampai 100 mm,” kata Anies. Jika terjadi banjir Jakarta, lanjut Anies, prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa.
Ia menjelaskan bahwa per pukul 09.00 WIB pagi tadi ada 200 Rukun Tetangga (RT) Yang tergenang banjir. Pemprov DKI Juga telah menyediakan 26 lokasi pengungsian yang diisi oleh 329 kepala keluarga. “Saat ini kita sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka beristirahat sementara, dan juga tenda isolasi mandiri Covid19 bagi mereka yang memiliki gejala,” tutur Anies.
Baca juga : DKI Sebut 2 Indikator Sukses Tangani Banjir Jakarta Versi Anies Baswedan
Anies menyebut saat ini jajaran tanggap dari Pemprov DKI telah berada di lokasi yang tergenang banjir dan pengungsian.
Mereka telah menyiapkan pompa untuk menangani air di wilayah yang berada di dataran rendah. “Bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain-lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut,” kata Anies Baswedan lagi.
ADAM PRIREZA