Tempo.co, Jakarta - Banjir yang menerjang DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu lalu membuat ratusan orang harus mengungsi. Menurut data yang dikeluarkan oleh Basarnas, jumlah korban banjir yang dievakuasi untuk mengungsi mencapai angka 856 jiwa.
"Ini merupakan data update sejak pukul 10.00," ujar Kasubag Badan SAR Nasional (Basarnas) Yusuf Latif dalam keterangan tertulis, Ahad, 21 Februari 2021.
Yusuf menerangkan ratusan pengungsi banjir tersebut berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang, dan Bekasi. Untuk wilayah terparah dan jumlah pengungsi paling banyak, kata Yusuf, berasal dari kawasan Jakarta Selatan.
Baca juga: Banjir 2 Meter Sergap Kompleks Dosen di Duren Sawit, 20 Jiwa Dievakuasi Basarnas
"Di Mampang Prapatan jumlah masyarakat yang dievakuasi mencapai 188 orang," kata Yusuf.
Adapun proses evakuasi para korban banjir dilakukan dengan menggunakan 11 perahu karet dan melibatkan 54 personel Basarnas. Sampai saat ini para personel itu masih siaga mengingat curah hujan dan status pintu air yang masih tinggi.
"Pintu air Angke Hulu masih Siaga 1, Karet dan Sunter Siaga 2, lalu Manggarai, Karet, dan P2C siaga 3," kata Yusuf.
Para pengungsi yang rumahnya kebanjiran untuk sementara tinggal di beberapa posko penampungan. Di Jakarta Timur, beberapa fasilitas publik seperti halaman Universitas Borobudur hingga GOR Otista menjadi tempat penampungan sementara untuk para pengungsi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah tingginya volume limpahan air dari hulu. Selain itu intensitas hujan yang tinggi di Jakarta juga memperparah banjir
M JULNIS FIRMANSYAH