TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan mengatakan banjir di DKI Jakarta sudah berangsur surut.
Dari 113 Rukun Warga (RW) yang tercatat kemarin, Sabtu, 20 Februari 2021, terhitung siang ini menurut Anies tersisa 17 RW yang masih tergenang banjir.
“Alhamdulillah proses penyurutan berjalan dengan baik,” ujar dia di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, pada Ahad, 21 Februari 2021.
Anies menyebut sejak pagi tadi permukaan air di sungai Ciliwung, Krukut, Sunter, dan Pesanggrahan telah kembali normal. Menurut dia, air kiriman dari kawasan tengah dan hulu menuju Jakarta sudah berkurang. Meski begitu, air kiriman dari Tangerang melalui Kali Angke masih deras.
Baca juga : Anies Baswedan Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya 5 Korban Banjir Jakarta
Anies mengatakan hal itu menjadi penyebab sejumlah wilayah yang dilewati aliran Kali Angke masih tergenang banjir.
“Di hulu Kali Angke sudah mulai ada penurunan. Tapi perlu waktu beberapa jam untuk kemudian turun ke Jakarta. Ini semua nanti kalau dari Kali Angke bermuara di Cengkareng Drain,” tutur Anies.
Di sisi lain, kondisi permukaan air di Kali Krukut yang sudah normal berdampak pada surutnya sejumlah genangan banjir di kawasan Kemang, Tendean, Widya Chandra, dan Jalan Jenderal Sudirman. Daerah tersebut sempat tergenang banjir lantaran dilalui aliran Kali Krukut.
Menurut Anies, petugas Pemprov DKI Jakarta hingga menjelang subuh tadi terus melakukan pemompaan air banjir Jakarta di sejumlah lokasi tersebut. “Sehingga kita bisa menyaksikan pagi ini jalan-jalan itu sudah kering dan bisa dilewati dengan baik. Alhamdulillah per siang ini kondisi sudah jauh lebih terkendali,” ujar dia.
Adapun hingga siang tadi tersisa 10 lokasi pengungsian dari sebelumnya 44 lokasi.
Menurut Anies Baswedan, 10 lokasi tersebut masih digunakan oleh warga untuk beristirahat sementara sambil membersihkan rumahnya dari sisa-sisa banjir. Lokasi pengungsian itu, kata Anies, akan dipertahankan sampai warga bisa kembali ke rumah masing-masing.
ADAM PRIREZA