Bekasi - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terjun langsung melakukan pengecekan ke tanggul Sungai Citarum Bekasi yang jebol.
Limpasan air akibat jebolnya tanggul membuat empat desa dengan 10 ribu KK terendam banjir hingga kedalaman dua meter.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan dalam kunjungan tersebut pihaknya juga turun langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir pasca tanggul jebol.
"Saat ini masih proses evakuasi. Kapolda, Pangdam juga masih mengecek langsung dan air diperkirakan ketinggian sampai satu atau dua meter," kata Yusri saat dikonfirmasi, Ahad, 21 Februari 2021.
Untuk mengevakuasi warga, pihak kepolisian dan TNI menerjunkan puluhan perahu karet. Petugas menjemput masyarakat yang terjebak dan tak bisa meninggalkan rumahnya.
"Masyarakat membutuhkan kendaraan-kendaraan sementara kami siapkan perahu karet dari Kodam, Polda, Tim SAR semua menyiapkan perahu karet untuk evakuasi empat desa tersebut," kata Yusri.
Baca juga : Basarnas Evakuasi 856 Jiwa Korban Banjir Jakarta, Terbanyak di Mampang Prapatan
Sebelumnya, tanggul Sungai Citarum, Kampung Babakan Banten, Kabupaten Bekasi jebol pada Ahad dini hari tadi sekitar pukul 01.00. Penyebab jebolnya tanggul tersebut karena tak kuat menahan debit air yang melimpah akibat hujan deras di lokasi tersebut.
Kodam Jaya bersama Polda Metro Jaya saat ini telah membuat dapur umum untuk membantu warga di sana. Yusri Yunus menerangkan dapur umum ini bisa membuat makanan hingga 500 porsi untuk warga.
Untuk proses distribusi makanan, Mabes Polri mengerahkan satu unit helikoper untuk mencapai desa yang terendam banjir. Helikopter digunakan untuk distribusi sembako dari udara ke korban banjir akibat tanggul jebol yang hari ini dicek Kapolda Metro Jaya.
M JULNIS FIRMANSYAH