Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah DKI akan mengantisipasi curah hujan ekstrem yang berpotensi terjadi pada 23-24 Februari 2021.
"Kami sekarang mengantisipasi potensi curah hujan ekstrem," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Selasa, 23 Februari 2021.
Pemerintah, kata dia, terus melaksanakan sejumlah program penanggulangan banjir seperti naturalisasi, pembangunan sumur resapan dan peningkatan pompa air yang mencapai 729 unit.
Pemerintah DKI juga berusaha meningkatkan ruang terbuka hijau. "Satu tahun terakhir ini kami meningkatkan daya tampung air dengan gerebek lumpur termasuk pengerukan sedimentasi yang sudah tinggi menggunakan 257 ekskavator," ujarnya.
Wagub DKI Riza mengatakan pemerintah akan mengerahkan petugas lapangan selama 24 jam untuk menghadapi cuaca ekstrem pekan ini. "Kami juga ada program optimalisasi pengerukan dengan meningkatkan daya tampung air dan membuat sodetan dan juga olakan atau tempat sementara bersinggah air."
Menurut Riza, yang paling penting untuk menyikapi potensi hujan ekstrem dalam dua hari ke depan adalah mengoptimalkan daya tampung air dan mengutamakan keselamatan warga.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Banjir 100 Persen Sudah Surut Pagi Ini
"Dua hari lalu ada lima korban jiwa. Satu lansia dan empat anak. Kami di jajaran dikerahkan untuk memastikan jangan sampai ada lagi korban jiwa," ujarnya.
Kepala BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan di Jakarta dengan intensitas lebat pada 20 hingga 25 Februari 2021.
“Terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi,” katanya dalam konferensi pers secara daring, Sabtu, 20 Februari 2021.
BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai hujan di Jakarta yang lebat dapat memunculkan banjir. Menurut dia, pada 21-22 Februari 2021 intensitas hujan di Jakarta diprediksi cenderung melemah dengan intensitas rendah. Namun, hujan akan meningkat kembali intensitasnya menjadi sedang hingga tinggi pada 23-24 Februari.
Sebelumnya, pada 18-19 Februari, BMKG mengeluarkan peringatan dini dengan prediksi hujan di Jakarta dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 100-150 milimeter per hari.
Faktanya, berdasarkan data BMKG, curah hujan di Jakarta tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 milimeter per hari, kemudian Sunter Hulu 197 mm, Lebak Bulus 154 mm, dan daerah sekitar Bandara Halim Perdana Kusuma 176 mm.
Umumnya hujan ekstrem terjadi malam hingga dini hari dan berlanjut sampai pagi hari. "Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," kata Dwikorita lewat keterangan tertulis.
IMAM HAMDI | ANWAR SISWADI