Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan masih ada sekitar 20 persen warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, yang masih bertahan untuk tinggal di kawasan pembangunan Jakarta Internasional Stadium, Jakarta Utara.
"80 persen sudah dibersihkan (relokasi)," kata Ali usai dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Utara di Balai Kota DKI, Selasa, 23 Februari 2021. Ali sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Utara.
Ali menjelaskan relokasi warga Kampung Bayam masih terus berjalan. Pemerintah telah menginstruksikan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro untuk memindahkan permukiman di kawasan pembangunan JIS.
Pemerintah, kata dia, akan membangunkan hunian sementara di Jalan Tongkol bagi warga yang masih bertahan di kawasan JIS. "Jadi sebagian akan dipindahkan ke shelter. Tapi sebagian besar sudah ada kesepakatan dengan Jakpro dan mereka pindah."
Warga Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok urban farming memilih masih bertahan di sekitar kawasan pembangunan proyek Jakarta Internasional Stadium atau JIS, walau telah menerima kompensasi atas lahan dan bangunannya
Alasannya, janji pengembang untuk membangunkan Kampung Deret sebagai pengganti pemukiman warga belum memiliki titik terang.
"Jangan kita disuruh pindah tapi kepastiannya (Kampung Deret) nggak ada," ujar Sekretaris Kelompok Urban Farming Kampung Bayam, Husni Mubarok kepada Tempo, Sabtu 13 Januari 2021.
Baca juga : Cerita Warga Kampung Bayam Terdampak Proyek JIS Bertahan Meski Mulai 'Digusur'
Menurut Husni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memerintahkan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro selaku pengembang JIS untuk membuatkan Kampung Deret pada 28 Agustus 2019. Selanjutnya pada 27 Juli 2020, kata Husni, Jakpro menyanggupi proyek Kampung Deret itu melalui rapat konsolidasi bersama warga.
Menurut Husni, Jakpro menyanggupi untuk membangun Kampung Deret di sekitar JIS sebanyak 50 unit pada saat itu. "Waktu rapat itu, dari warga Kampung Bayam ada sekitar 10 orang, dari Jakpro ada sekitar 3 personel," kata pria 32 tahun ini.
IMAM HAMDI