TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral memperlihatkan bentrokan antara warga dengan anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) di Pancoran pada Rabu sore. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Polisi Azis Andriansyah mengatakan bentrokan di Pancoran itu dipicu perebutan atau sengketa lahan.
"Perselisihan diawali dari lahan yang diakui oleh salah satu perusahaan milik negara, satu lagi oleh warga yang mengaku memiliki hak atas dasar waris," kata Azis di Jakarta, Kamis 25 Februari 2021.
Bentrokan itu terjadi di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, pada Rabu sore. Akibat tawuran itu sejumlah orang terluka.
Bentrokan tersebut terekam video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat warga mempersenjatai diri dengan bambu dan saling lempar batu.
Kasus sengketa tanah antarwarga yang melibatkan ormas itu kini telah ditangani kepolisian. "Perselisihan itu sudah ada laporan pidana maupun perdatanya," kata Azis.
Namun pada saat itu terjadi kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Saling klaim hak atas tanah tersebut hingga memicu bentrokan.
"Yang satu merasa sudah memberikan haknya, yang satu merasa akan diusir. Sehingga terjadilah pertikaian antara kedua kelompok tersebut, lempar-lemparan batu dan menimbulkan beberapa orang terluka," kata Azis.
Azis menyebutkan personel Kepolisian telah berada di lokasi untuk melerai antarkelompok yang bertikai agar tidak menimbulkan korban lebih banyak.
Baca juga: Bentrokan Hampir Pecah Antara Ormas PP dan Kelompok Ambon di Lenteng Agung
Polisi juga melakukan memediasi kelompok warga yang berselisih dan meminta kedua belah pihak yang terlibat bentrokan untuk menahan diri. "Saya harap masing-masing pihak bisa berkepala dingin untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata Azis.