TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD Justin Untayana mempertanyakan sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang mencopot Kepala Dinas Sumber Daya Air Juaini usai banjir melanda Ibu Kota.
"Secara tersirat, kami menangkapnya ini seolah-olah seperti menyalahkan," kata Justin saat dihubungi, Jumat, 26 Februari 2021.
Kepala Dinas SDA Juaini bukan pejabat DKI pertama yang kehilangan jabatannya karena banjir. Tahun lalu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Subejo juga mundur mendadak di tengah banjir besar pada Februari 2020. Padahal, Justin menilai, petugas SDA dan BPBD berkinerja baik saat banjir.
Menurut dia, yang bermasalah bukanlah anak buah Anies Baswedan. Banjir Jakarta tak akan beres apabila Anies hanya fokus membangun sumur resapan dan tak melanjutkan normalisasi.
Sebab, pemicu banjir di Jakarta karena drainase yang tak mampu menampung curah hujan tinggi. Anies juga telah mengatakan drainase Jakarta hanya sanggup menampung curah hujan 50-100 mm per hari. lebih dari itu pasti terjadi genangan banjir.
"Anies mau ganti pejabat berapa kali pun tidak akan ada perubahan juga kalau masih ngotot cuma sebatas sumur resapan aja," ucap anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD ini. "Dia mau berapa kali ganti Kepala SDA."
Pekan lalu sejumlah titik di Jakarta diterjang banjir usai hujan deras. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mencatat 1.722 jiwa dari 514 kepala keluarga di Jakarta Timur mengungsi.
Bahkan, lima orang meninggal akibat banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak.
Baca juga: PSI Ajukan Interpelasi Banjir, Gerindra: Kalau Enggak Objektif Percuma
Juaini lantas dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas SDA. Posisinya digantikan oleh Yusmada Faizal yang semula menjabat Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI. Anies Baswedan melantik posisi baru mereka bersama pejabat lainnya pada 23 Februari 2021.