TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menyoroti peristiwa penyandang disabilitas tunanetra menabrak truk yang parkir di trotoar Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan. "Ini bentuk penegakan hukum masih lemah," kata Alfred saat dihubungi, Senin, 1 Maret 2020.
Alfred mengatakan Koalisi Pejalan Kaki sudah memberikan masukan ke Pemerintah DKI dalam menata dan mengelola trotoar di Ibu Kota. Sedikitnya Alfred mencatat 10 permasalahan yang terjadi setelah penataan atau revitalisasi trotoar.
Sejumlah permasalahan yang dicatat koalisi adalah pedagang kaki lima, kendaraan parkir liar di trotoar, papan reklame hingga saluran di bawah drainase. "Permasalahan itu yang utama terjadi hampir di seluruh trotoar di Jakarta."
Menurut dia, permasalahan yang dialami penyandang disabilitas ketika menggunakan trotoar sudah terjadi sejak lama. "Kejadian yang di Panglima Polim beberapa waktu lalu itu sebenarnya sudah sering terjadi. Kami sering mengunggah foto seperti itu di akun medsos kami."
Baca juga: Diadukan Koalisi Pejalan Kaki karena Parkir Sembarangan, Puluhan Motor Diangkut
Alfred berharap kejadian penyandang disabilitas tunanetra yang menabrak truk yang parkir sembarangan di trotoar itu bisa menjadi langkah penegakan hukum yang lebih serius lagi. "Sebab hampir seluruh trotoar di Jakarta diokupasi baik untuk parkir liar maupun PKL," ujaran.